SEJARAH GUMI SASAK
PENDAHULUAN
Gumi Sasak
merupakan sebuah tempat bagi orang-orangSasak menggantungkan harapan dan
kehidupannya. Di tanahtersebut, orang-orang Sasak
melakukan serangkaian proseskehidupan dari
generasi ke generasi dan melahirkan bagian-bagian penting yang harus
diketahui oleh generasi mudanya. Kesuburantanahnya mampu menopang kehidupan
orang-orang Sasak karenasumber air yang mengalir dari gunung Rinjani secara
terus-menerus,sehingga menjadi berkah tersendiri bagi orang-orang Sasak.Dari
beberapa catatan dan informasi, asal-usul suku Sasak yang mendiami pulau
Lombok adalah ras Mongoloid di AsiaTenggara. Penemuan situs sejarah yang paling
penting untuk mengetahui kehidupan prasejarah di Gumi Sasak adalah
penemuan benda-benda arkeologis di
Gunung Piring, Truwai, kecamatan Pujut kabupaten Lombok Tengah. Adapun yang
ditemukan adalah periuk utuh, kereweng, kerangka manusia, sisa kulit
kerang, arang, fragmenlogam dan binatang. Sumber informasi sejarah lainnya diperoleh
dari cerita-cerita rakyat, babad lontar dan peninggalan berupa makam maupun
masjid. Pada saat ini pulau Lombok didiami oleh percampuran antara suku Sasak dengan suku-suku dari
Jawa,Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, Bali, dan Nusa Tenggara. Sebagiankecil
lainnya terdapat masyarakat keturunan China dan Arab. Pada tahap selanjutnya,
seiring dengan adanya berbagaimacam pengaruh dari luar, muncul sebuah aliran
kepercayaan yang disebut Boda. Boda bukanlah agama Budha tetapi bertumpu
pada aanasir Animisme, Dinamisme,
Panteisme, dan Antropomorfisme.Oleh sebab itu, pemujaan dan penyembahan roh-roh
leluhur dan berbagai dewa lokal lainnya merupakan fokus utama dari
praktek keagamaan Sasak-Boda. Sementara agama Budha dan Hindumenjadi anutan nenek moyang suku Sasak setelah
mereka berada di bawah kekuasaan Sriwijaya dan Majapahit. Pada saat
itu kerajaanSriwijaya dan Majapahit
memiliki pengaruh kekuasaan yang meliputiseluruh wilayah nusantara.
Sebagian besar
penduduk Gumi Sasak adalah pemeluk agama Islam,
sisanya penganut agama Hindu, Budha dan sebagian kecil beragama Kristen.
Kehidupan antar umat beragama berjalan rukundan damai. Kegairahan umat Islam
dalam menjalankan kehidupan beragama terlihat dalam membangun
tempat peribadatan, sehinggahampir di
seluruh tempat di pulau Lombok terdapat masjid. Itulahsebabnya pulau Lombok
dikenal juga sebagai Pulau Seribu Masjid.Sebelum penyebaran agama Islam datang
ke pulau Lombok,masyarakat Lombok percaya akan adanya roh-roh nenek
moyang,kepercayaan ini disebut animisme. Selain itu, masyarakat
juga percaya bahwa setiap benda memiliki kekuatan gaib, kepercayaan
inidisebut dinamisme. Agama Islam berkembang dengan cepat di GumiSasak karena
menggunakan pendekatan tasawuf dalam penyebarannya. Ajaran Islam
tasawuf menjadi suatu ketertarikanutama
bagi masyarakat suku Sasak karena pada umumnya ajaran inimengajarkan dimensi
mendalam dalam pemahaman ketuhanan dankeagamaan. Ajaran Tasawuf ini pulalah
yang kemudian menjadiacuan umum dalam membentuk sikap dan tindakan
(perilaku)masyarakat Sasak. Di sisi lain pemahaman yang belum mendalamdan
adanya pengaruh Hindu memunculkan Islam Wetu Telu. IslamWetu Telu
merupakan sinkretisme (gabungan) dari ajaran Islam danHindu.Di dalam babad dan lontar, disebutkan beberapa kerajaanyang
pernah ada di pulau Lombok. Diantaranya adalah: kerajaanDesa Lae', Suwung,
Pamatan, Selaparang, Lombok, Mumbul, Pemokong, Bayan, Sokong, Langko,
Penjanggik, Parwa, Kedaro,Karangasem Lombok
(Singasari) dan Mataram. Beberapa kerajaanlainnya meliputi desa-desa (wilayah)
kecil yang disebut Kedatuan.Di masa lalu, kehidupan masyarakat suku Sasak
berada di bawah tekanan kaum penjajah (kerajan Bali, Belanda dan
Jepang)dalam waktu yang sangat lama. Hal yang patut disyukuri kemudianadalah
diproklamasikannya kemerdekaan Republik Indonesia padatanggal 17 Agustus 1945.
Dalam prosesnya, negara baru Republik Indonesia terus mengalami berbagai,
perubahan bentuk negara,hingga akhirnya kembali lagi ke dalam bentuk Negara
Kesatuan
Republik
Indonesia (NKRI) pada tanggal 15 Agustus 1950. Kedua peristiwa itu merupakan tonggak penting dimana masyarakat
Sasak mampu berdiri sebagai manusia-manusia merdeka seperti
anak bangsa lainnya.
ZAMAN
PRASEJARAH DAN ASAL-MUASALPENGHUNI GUMI SASAK.
Banyak
peristiwa- peristiwa penting yang terjadidi masa lalu hingga hari ini,akan tetapi sebagian
besar peristiwa-peristiwa tersebuttidak dicatat atau ditulis.Pada masa tersebut mungkinorang belum
mengenal huruf atau budaya baca-tulissehingga tidak
adaketerangan-keterangan yangditinggalkan secara tertulis. Sumber-sumber yang
menjadi informasiadalah penemuan benda-benda arkeologis seperti
penemuantengkorak, tulang-belulang manusia purba, alat-alat dan
senjatasederhana serta jejak jejak yang ditinggalkan pada lingkungan
alam(geologis). Masa itu disebut dengan zaman prasejarah. Sedangkanmasa setelah
manusia mengenal tulisan sehingga berbagai peristiwadapat tercatat, disebut
sebagai zaman sejarah.Kehidupan nenek moyang Gumi Sasak pada
zaman prasejarah sangat menarik untuk dipelajari serta memiliki ciri khasyang
berbeda dengan suku-suku lainnya di Indonesia. Kekhasantersebut dapat dilihat dari struktur dan model budaya yang
kini berkembang. Berbagai penemuan-penemuan yang diperoleh olehmasyarakat
belum mendapatkan jawaban karena memang belumdilakukannya penelitian dengan
menggunakan teknologi tingkattinggi seperti radioisotop.Sampai saat ini, sumber
informasi yang dapat dijadikansebagai kajian tentang perjalanan orang-orang
Sasak sejak eksisnyadi pulau Lombok adalah melalui cerita-cerita rakyat, babad
lontar,
barang-barang
peninggalan masa lalu, dan hasil penemuanartefak/bukti arkeologis lainnya.
Sementara cerita-cerita rakyat dan babad lontar ini secara keilmuan belum
bisa dijadikan sebagai acuanilmiah
untuk mengetahui tentang kebenaran sebuah peristiwa dalamsejarah.Penemuan-penemuan di Gunung
Piring, desa Truwaikecamatan Pujut,.Lombok Selatan oleh Proyek Penggalian
danPenelitian Purbakala Jakarta pada tahun 1976 sedikit banyak memberikan gambaran tentang tata-cara hidup serta
sumber bahanmakanan masyarakat suku Sasak masa larnpau.Adapun penemuan-penemuan
tersebut berupa periuk utuh,kereweng, kerangka manusia,. sisa kulit kerang,
arang, fragmenlogam dan binatang. Selain penemuan arkeologis tersebut,
jugaditemukan arca Budha Awalokiteswara, nekara dan batu nisan
yang berhuruf China dan Arab. Penemuan-penemuan tersebut memberisinyalemen
bahwa masyarakat suku Sasak masa lampau telahmenjalin hubungan yang intens
dengan dunia luar. Dari penemuan benda-benda purbakala di Lombok Selatan
dapat disimpulkan bahwakira-kira pada akhir zaman perunggu, pulau Lombok bagian
selatantelah dihuni oleh.sekelompok manusia yang sama kebudayaannyadengan
penduduk di Gua Tabon Vietnam Selatan, penduduk di PulauPallawan-Filipina,
penduduk di Gilimanuk Bali, dan penduduk diMalielo-Sumba. Menurut Drs.
M. M. Sukarto dan Prof. Solheim,guru besar
di Universitas Hawai, kebudayaan di Gunung Piring itutermasuk ke dalam
Shan Huyn Kalanny Tradition. Umum diketahui bahwa
manusia purba di Indonesia merupakan jenis homo sapiens.Terdapat dua ras homo
sapiens di Indonesia, yaitu ras Mongoloid danras Austromelanesoid. Adapun
penyebaran kedua ras tersebut:
1.Ras Mongoloid, khusus sub ras
Melayu-Indonesia, tersebar disebagain besar
wilayah Indonesia terutama Indonesia yangterletak di bagian barat dan selatan
antara lain Sumatera, Jawa,Bali, dan Lombok.
2.Ras
Austromelanesoid, tersebar di wilayah Indonesia bagiantimur terutama Irian Jaya
dan pulau-pulau sekitamya.
Nenek moyang
suku bangsa Indonesia menyusuri lembah-lembah sungai di Vietnam dan Thailand
sampai di SemenanjungMalaya. Kemudian dengan menggunakan perahu bercadik
merekadatang ke nusantara, mendarat di Sumatera, Jawa, Kalimantan Barat,Bali, Nusa Tenggara termasuk Lombok sampai ke Flores danSulawesi Selatan.Berdasarkan penjelasan di
atas, maka penghuni suku di pulauLombok berasal
dari Asia Tenggara. Adapun kemudian penduduk pendatang nusantara
berasal dari Bali, Sulawesi Selatan, Jawa,Kalimantan, Sumatera, Maluku dan Nusa
Tenggara Timur.
KEHIDUPAN
ZAMAN PRASEJARAH DI GUMI SASAK
Salah satu
petunjuk tentang kehidupan masa lampau adalahadanya berbagai peninggalan,
termasuk peninggalan berupa jejak geologis yang dapat diamati pada
bentangan alam. Lokasi Belongas,Sekaroh dan lokasi sekitarnya merupakan wilayah
berbatu kapur yang kini kurang subur dan ditumbuhi semak-semak lantana.Ketidaksuburan
ini disebabkan oleh kebiftsaan nenek moyang sukuSasak pada masa meramu yang
biasa hidup berpindah-pindah. Nenek moyang suku Sasak pada awalnya hidup
berpindah-pindah dari satutempat ke tempat lainnya untuk mengumpulkan bahan
makanan darihewan dan tumbuhan.Kemudian pada tahap selanjutnya nenek moyang
suku Sasak bermukim (bertempat tinggal) secara berkelompok. Hidupnya
sudahlebih teratur dan membentuk pola-pola kepemimpinan di tempattinggalnya.
Klasifikasi pemukiman masyarakat Sasak zaman prasejarah terdiri dari
pemukiman di daerah pantai dan pemukimandi daerah pedalaman. Dijelaskan sebagai
berikut:
1.Pemukiman
di daerah pesisir pantai.
Nenek moyarig
kita yang tinggal di pesisir pantai mengambilmakanan dari pantai dan laut.
Bukti tentang kelileradaannyaadanya alat yang ditemukan seperti jaring
(kerakat), alat penangkap cumi-cumi dan adanya sisa kerang.
2Pemukiman
di daerah pedalaman
Nenek moyang kita yang tinggal di daerah pedalaman
(hutan)melqgambil bahan makanannya dari hutan maupun sungai-sungaiyang ada di
dalam hutan. Adapun jenis alat yang telah ditemukandan kini disimpan di Museum
NTB yaitu alat-alat berburu sepertitombak, jaring, serta kodong ipin yang
digunakan untuk menangkap
udang dan kodong lindung yang dipergunakan untuk menangkap belut
SISTEM
KEPER CAYAAN
Kehidupan
menetapmenimbulkan ikatan antaramanusia dengan alamsekitarnya. Dengan demikiannenek
moyang orang Sasak (Lombok) percaya bahwasetiap benda memiliki rohyang
disebut kepercayaananimisme.Bukti nenek
moyang orang Sasak percaya adanya roh-rohnenek moyang adalah penemuan situs
penguburan di Gunung Piringyang berada di daerah perbukitan. Menurut mereka, di
bukit-bukityang tinggi tersebutlah roh nenek moyang bersemayam. Selain
itu,mereka percaya bahwa setiap benda memiliki kekuatan gaib. Olehsebab itu,
mereka menyembah dan memuja roh-roh agar tidak terjadi bencana alam.Salah
satu alat upacara yang dipergunakan oleh nenpk moyang orang Sasak adalah
nekara. Hal ini terbukti dengan adanya penemuan nekara di desa Pringgabaya
pada tahun 1999. Akan tetapisangat disayangkan bahwa nekara tersebut rusak pada
saat penggalian materi batu di wilayah tersebut. Nekara yaitu semacamtambur
besar, bentuknya seperti dandang terbalik dan dijadikansebagai benda pusaka, dianggap suci dan dipuja pada waktumengadakan
kegiatan upacara.
Seiring dengan
semakin banyaknya pengaruh dari luar, makaintegrasi kepercayaan lokal dengan
luar menimbulkan adanyasinkretisme dalam ajaran-ajaran yang telah dianut
sehingga munculsistem kepe.rcayaan yang disebut Boda.Boda merupakan anasir atau
unsur dari berbagai kepercayaan.Yaitu unsur dari animisme, yang percaya bahwa
segala sesuatumempunyai roh, kemudian dinamisme, yang percaya bahwa
setiapmakhluk memiliki kekuatan gaib, juga antropomorfisme yangmelakukan
pengenaan ciri-ciri manusia pada binatang atau bendamati, serta politeisme yang
percaya terhadap banyak Tuhan.Pengaruh sinkretisme di dalam kepercayaan Boda
ini, masih bertahanhingga pertengahan abad ke 20 ini, yaitu masih mempercayai adanyakekuatan
makhluk supernatural. Makhluk tersebut antara lain:
1. Betara
Guru
Yaitu raja
dewa-dewa yang menurunkan raja-rajaLombok.
2. Bidadari
Yaitu
sebangsa dewi yang hidup di Madya antaraawang-awang.
3. Bebodo'
Yaitu
sebangsa hantu yang berkeliaran bila magrib tiba,terutama pada malam Jum'at.
Itulah sebabnya pada saat-saat itu,anak-anak dilarang bermain-main. la suka
menyembunyikan anak kecil yang diberi makan ulat. Untuk menemukannya
dipukulkan parang buntung.
4. Bake'
Juga
sebangsa hantu yang sangat jahat membuat manusiasakit.
Tempat tinggalnya dihutan, batu-batu besar
dan pohonkayu yang rindang.
5.Belata'
Sama halnya
dengan bake', hanya perbedaannya belatamakan orang.
6. Bebai
Sejenis
makhluk halusyang kecil, tidak semua orangdapat
melihatnya. Bebaidipelihara oleh selak.
7.Sela'
Sebenarnya
bukanlah makhluk halus melainkan manusia biasa.
Seorang dapat menjadi sela disebabkan memilikiilmu sejenis sihir. Oleh sebab
itu, ia dapat menjadi sesuatu sesuaikehendaknya. Ada juga orang menjadi sela'
karena keturunan,demikian juga orang yang beristrikan sela', maka ia menjadi
sela'.Jenis sela' ada dua yaitu :
a.Sela'
Beleq
kekuatannya lebih besar dan lebih
hebat dalam menghancurkan kekuatan lawan. Umumnya memakan bangkai dan
kotoran manusia.
b.Sela' Bunga
hidupnya di
angkasa dan selalu mencari musuh di malam hari. Sela' bunga tidak memakan
makanan yang kotor seperti halnya sela' beleq.
ZAMAN KUNO
GUMI SASAK
Pada periode
akhir zaman prasejarah, masyarakat GumiSasak telah mulai mengenal kehidupan
secara teratur. Nenek moyangorang Sasak melakukan hubungan dengan dunia luar
sehingga berbagai peralatan semakin berkembang dengan adanya sating
tukar-menukar barang, mulai dari barang-barang untuk melengkapikebutuhan hidup sehari-hari hingga perhiasan. Benda-benda
darihasil temuan tersebut merupakan
kekayaan budaya material yangdapat menggambarkan tentang aktivitas dan
kreativitas kehidupanmasa lalu.Penemuan
lain seperti, piring porselin dan buli-buli,menunjukkan adanya hubungan
masyarakat gumi Sasak denganChina. Piring porselin tersebut diperkirakan
berasal dari abad XII Msampai dengan abad XIII M pada masa Dinasti Sung.
Sedangkan buli-buli berasal dari masa Dinasti Yuan abad XIII M dan XIV M.Selain
itu, ditemukan juga kedudeng, yang biasa dipergunakansebagai perhiasan pada
masyarakat desa Bayan. Hal ini sangatlah beralasan
karena bangsa China telah menguasai jalur perdaganganlaut. Perdagangan lewat
jalur laut memungkinkan terjadinya arusdagang dalam jumlah besar sehingga
barang-barang yang berasaldari China juga banyak ditemukan di Gumi Sasak.Penemuan
batu nisan yang bertuliskan huruf China dan Arabdi Pringgabaya masih belum
menunjukkan jawaban yang pasti
tentang hubungan China dengan Islam
di Gumi Sasak karena belumadanya kajian
secara khusus tentang hal tersebut.
PENGARUH
HINDU-BUDHA
Dalam
kehidupan yang lebih teratur, nenek moyang kitamenerima berbagai pengaruh baik
yang berasal dari pengaruh agamaBudha maupun pengaruh dari agama Hindu.
Pengaruh Agama Budhatelah dapat diketahui sejak awal keberadaan
kerajaan-kerajaan yangada di Indonesia seperi Kutai, Tarumanegara dan
Sriwijaya. Ketikakerajaan Sriwijaya berkuasa, pulau Lombok (Gumi
Sasak)disebutkan sebagai wilayah kekuasaannya. Adapun wilayah.kekuasaan
Sriwijaya meliputi: Sin-to (Sunda), yang berbatasandengan Yong-ya-lu
(Jenggala); Batas Suchi-ton (Sriwijaya), adalahSuito. Disamping kekuasaan
Yong-ya-lu juga Ta-ban (Tumapel),Pohu-yuan,
Ma-teng (Medang), Hsi-ning, Teng-che, Ta-kang, Huan-ma-chu, Ma-li (Bali)
Niu-lun (Lombok), Tan jung-wu-lo (TanjungPura, Kalimantan), Ti-wu (Timor),
Peng-ya-i (Banggai, Sulawesi),Wa-nu-ku
(Maluku)Bukti konkrit adanya pengaruh agama Budha di Gumi Sasak adalah:
1.Temuan
empat buah arca Budha dari perunggu pada tahun 1960di Lombok Timur tepatnya di
Batu Pandang, kecamatanPringgabaya, Lombok Timur. Keempat patung Budha
tersebutkini disimpan di Museum Nasional Jakarta. Dua di antara patungtersebut
dikenal sebagai Tara dan Awalokiteswara. Menurut Dr.Soekmono, satu diantaranya
mirip dengan patung Budha yangterdapat di candi Borobudur berasal dari abad IX
M danX M.
2.Penemuan
sebuah genta di Pendua, desa Sesait, kecamatanGangga Lombok Barat. Genta yang
ditemukan terbuat dari perunggu, bentuknya menyerupai stupa dengan tangkai
bagianatas diberi hias wajra berujung lima. Wajra adalah tanda dewaIndra atau
tanda pendeta Budha.Setelah runtuhnya kerajaan Sriwijaya, maka
muncullahkerajaan Majapahit. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan keruntuhan Sriwijaya, diantaranya
adalah: serangan dariColomandala di India, daerah kekuasaan di Semenanjung
Malayamelepaskan diri, munculnya
Kertanegara sebagai raja Singasari yang bercita-cita menyatukan nusantara,
serta adanya ekspedisi Pamalayutahun 1275
M.Kerajaan Majapahit Merupakan kerajaan yang bercorak Hindu terbesar dan
memiliki pengaruh sangat luas di nusantara.Keberadaan pulau Lombok (Gumi
Sasak) sendiri tertulis dalam kitab Negara
Kertagama karya Mpu Prapanca pada zaman kerajaanMajapahit. Nama pulau Lombok
disebutnya dalam Sarga XIII danXIV dengan perincian sebagai berikut:
"Jawa, Sumatera, Kalimantan,Semenanjung Malaya, Maluku, Nusa Tenggara,
Sulawesi dan IrianJaya. Sesudah gurun maka sampailah kita ke daerah pulau
Lombok Mirah Sasak yang utama".Sebagai wilayah kekuasaan Majapahit,
maka pengaruh agamaHindu berkembang juga di Gumi Sasak. Hal itu dibuktikan
melalui:
1. Temuan Arca Siwa Mahadewa Tahun 1950, di Batu Pandang,Desa Sapit
Kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur. Arcatersebut
bergaya Jawa-Tengahan abad IX M.
2.Adanya
tradisi (lisan?) masyarakat Pujut yang menyatakan bahwa asal usul nenek
moyang mereka berasal dari Majapahit melalui Raden Mas Mulia. Raden Mas
Mulia kawin dengan putri Dewa Agung Putu
Alit dari Klungkung bernama Dewi Mas AyuSupraba. Dari Bali, Mas Mulia berangkat
menuju Lombok disertai 17 keluarga dan menetap di Pujut.
KERAJAAN
TERTUA GUMI SASAK
Kerajaan-kerajaan
yang pernah berkuasa di Pulau Lombok pada masa lampau adalah
sebagai berikut: ,
- Menurut
babad Lombok kerajaan tertua di Lombok terletak di desa Lae' diperkirakan
di sekitar Sambelia. Beberapa tahun pindah dan membangun negeri baru
yang disebut Pamatan di kecamatanAikmel. Ketika meletusnya gunung Rinjani,
penduduk kerajaan ini terpencar-pencar antara lain ada yang ke Batu dendeng
kemudian Suwung yang terletak di sebelah utara Perigi.
Rajanya bernama Batara Indra. Setelah itu lahirlah kerajaan Lombok yang
dipimpin oleh Raden Maspahit.
- Sumber lain mengatakan,bahwa setelah
kerajaan Lombok dihancurkan
oleh tentara Majapahit, Raden Maspahit
melarikan diri ke dalam hutan,dan sekembalinya tentara ituRaden Maspahit membangun kerajaan baru yang
bernama Batu Parang yang kemudian terkenal dengan nama Selaparang.
- Sumber yang lain lagimengatakan
bahwa pada abad keXIII M disebutkan kerajaanPerigi yang dibangun oleh sekelompok transmigran dari Jawa di bawah pimpinan Prabu Inopati. Ketika Majapahit mengirimkan
ekspedisinya ke pulau Bali tahun 1343Mditeruskan ke Lombok di bawah pimpinan Empu Nala untuk
menaklukkan Selaparang. Setelah.berhasil ditaklukkan, Gadjah Mada sendiri
datang ke Lombok yang saat itu dikenal dengan nama Selapawis. Kedatangan
Gadjah Mada ke Lombok ditulis dalam sebuahmemori yang disebut Bencangah Pinan. Sejak kehancuranSelaparang
Hindu, muncul kerajaan-kerajaan kecil di pulauLombok, diantaranya adalah
kerajaan Mumbul yang berpusat di Labuhan Lombok
Kira-kira pada
abad IX M sampai abad ke XI M di Lombok berdiri satu kerajaan
bernama kerajaan Sasak (diketahui dari kentongan perunggu di Punjungan
Tabanan). Mengenai bentuk dan susunan pemerintah kerajaan ini tidak
diketahui dengan pasti.Kentongan tersebut merupakan peringatan kemenangan
NegaraSasak atas Bali yang kira-kira dibuat setelah jaman Anak Wungsu (1077 M).5.
Kerajaan
Kedaro, merupakan kerajaan yang terletak di Belongas,rajanya bernama Ratu
Maspanji berasal dari Jawa, kemudian pindah ke Pengantap dengan nama
kerajaan Samarkaton.Peninggalan kerajaan ini ialah pakaian kerajaan yang
disimpanoleh Amaq Darminah di Belongas. Demikian pula alat-alatupacara seperti
gong, saat ini masih tersimpan di Penujak.Kerajaan ini berakhir ketika terjadi
serangan dari kerajaanLangko yang dipimpin oleh Patih
Singarepa dan PatihSingaulung
ASAL-USUL NAMA
SASAK LOMBOK
A. ASAL NAMA
SASAK DAN LOMBOK
Sasak dan
Lombok memiliki arti yang beraneka ragam.Adapun arti Sasak dan Lombok dapat
dijabarkan sebagai berikut:
1. Sumber
lisan: Sasak, karena zaman dahulu ditumbuhi hutan belantara yang sangat
rapat.
2. Tim
Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan PengembanganBahasa: Sasak diartikan buluh
bambu atau kayu yang dirakitmenjadi satu.
3. Kitab
Negarakertagama (Decawanana): Sasak dan Lombok dijelaskan bahwa Lombok
Barat disebut Lombok Mirah danLombok Timur disebut Sasak Adi.
4. Dr.
C.H. Goris: "Sasak berasal dari bahasa Sansekerta (Sak = pergi dan
Saka = asal). Jadi Orang Sasak adalah orang yangmeninggalkan negerinya dengan
menggunakan rakit sebagaikendaraannya. Orang yang pergi: tersebut
dimaksudkan adalahorang Jawa. Hal ini
dibuktikan dengan adanya silsilahpara bangsawan dan juga hasil sastra
digubah dalam bahasa JawaMadya dan berhuruf Jejawan (huruf sasak) ".
5. Dr Van Teeuw dan P. De Roo De La
Faille: "Sasak berasal dari pengulangan
tembasaq (kain putih) yaitu saqsaq sehinggamenjadi Sasak dan kerajaan Sasak
berada di sebelah barat daya ".
6. Ditjen
Kebudayaan Provinsi Bali: "Di Pujungan Tabanan Baliterdapatsebuah tongtong
perunggu yang dikeramatkan bertuliskan "Sasak dana prihan, srih
javanira ". Tongtong ituditulis setelah Anak Wungsu, sekitar abad ke- 12M.
7. Dalam
babad Sangupati: "Lombok terkenal dengan nama PulauMeneng (sepi) ".
8. Steven
van der Hagen: "Pada tahun 1603di
Labuan Lombok banyak beras yang murah dan hampir setiap hari dikirim
ke Balisehingga pelabuhan Lombok dipopulerkan menjadi Lombok".
ampai akhir abad ke-19, pulau Lombok
terkenal dengannama Selaparang. Kerajaan
ini semula bernama Watu Parangkemudian berubah menjadi Selaparang. Dalam suatu
memoar tentangkedatangan Gadjah Mada di Lombok, waktu itu pulau
Lombok disebut Selapawis (bahasa kawi: sela berarti batu dan pawis
berartiditaklukan). Jadi Selapawis berarti batu yang ditaklukan.
B.SASAK DAN LOMBOK SEBUAH SATU KESATUAN
Sasak dan
Lombok mempunyai kaitan yang erat sehinggatidak dapat dipisahkan. Keduanya
terjalin menjadi satu yang berasaldari
kata Sa'sa'Loombo. Kata sa' artinya satu, dan lombo' artinyalurus. Dengan demikian, Sasak Lombok berarti
satunya lurus atau"satu-satunya kelurusan".Selanjutnya
dijelaskan arti dan makna Sasak Lombok ditinjaudari beberapa segi, antaralain:
1. Segi
Bahasa.Bahasa sasak sangat sederhana, paling banyak hanya terdiridari dua suku
kata. Cukup dengan menambahkan kata "timur" atau"barat",
dan "utara" atau "selatan". Contoh, mamben lauq,
mambendeye. Kemudian apabila di tempaf itu berdiri sebuah pohon,
misalnya pohon asam, maka dusun yang dicarikan nama itu, cukup
dinamakandengan "Dasan Bagik" (bagik = asam),
2. Segi
keyakinan dan bermasyarakat.Suku Sasak bersandar pada Sa'sa' Lombo', sebagai
sesuatuyang diyakini. Hal ini berpengaruh positif dalam hidup dankehidupannya.
Adapun sikap-sikap yang dimaksudkah dalam hidup beragama yaitu :
a. Penyerahan diri kepada Tuhan (Tauhid).
b. Taat
kepada Tuhan.
c. Taat kepada
pemerintah.
d. Taat kepada orang tua
Suku sasak
sangat teguh memegang apa yang diajarkan kejujuransebelumnya begitupula dalam
hidup bermasyarakat seperti :
a.Penyebaran
Islam pada tingkat permulaan, yang shalat hanya para mubalig, karena mereka sangat taat dengan ajaran yang sudah
diterimanya dari guru yang pertama tadi. Hal ini terbukti pada masyarakat
yang dinamakan "Islam Wetu Telu".
b.Penduduk Lombok sangat taat kepada orang tua (ibu
bapak atauorang yang lebih dewasa). Jika orang tua telah memiliki pendapatatau
saran, maka yang lainnya harus ikut pendapat atau sarantersebut.
c.Kejujuran atau kesederhanaan. Mereka beranggapan
bahwa orangyang lebih tua dan patut lebih dihormati itu tidak
akanmembohonginya. Itulah yang menjadi dasar bagi masyarakat"Waktu
Telu" pada masa transisinya, bahwa untuk menjalankansyari'at agama, lebih
banyak diserahkan pada para kyai dan pemangkunya.
3.Segi
ketaatan kepada pemerintah.Orang sasak sangat taat dalam menjalankan ajaran
agamanya.Adanya ajaran-ajaran taat kepada Tuhan, taat kepada Rasul dan taatkepada
pemerintah, merupakan ajaran yang harus dijalankan.secaramurni dan apa adanya.
Dalam hal ini nampak kelemahan bagimereka yang bulat-bulat menyerahkan
persoalannya kepada seorang pemimpin. Kalaupun ada yang kemudian temyata
menipunya,mereka juga tidak akan memberikan reaksi yang berlebihan.
Paling- paling mereka akan menggerutu dan dalam bahasa
sasak mengatakan: "la penje ia penjahit, ia pete id dait, bagus pete
bagustedait, lenge pete lenge tedait".Dari penjelasan tersebut di
atas maka dapat disimpulkannama suku dan
pulau ini berasal dari Sa'sa'Lombo' menjadi "Sasak Lombok"
yang artinya satu-satunya kelurusan. Sifat-sifat tersebuttercermin dalam sifat datu dan pemban pada masa
lampau. Datu dan, pemban adalah sosok pemimpin yang mengayomi, mengemongrakyatnya.
Pemimpinnya tidak mementingkan istana yang megah.Yang penting rakyatnya dapat
makan. Hal tersebut merupakan salah atu alasan yang
kuat mengapa bangunan istana raja, datu atau pemban tidak ditemukan di Gumi
Sasak. Dengan demikian orang Sasak Lombok
adalah orang-orang yang menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran (kelurusan).
MASUKNYA AGAMA
ISLAMA.GUMI
SASAK SEBAGAI PUSAT PERDAGANGAN
Sejak abad
ke-13M,
Labuan Lombok banyak dikunjungi para pedagang yang berasal dari Jawa,
Palembang, Banten, Gresik danSulawesi. Dengan demikian agama Islam mulai
memasuki Lombok.Mula-mula kedatangan mereka untuk berdagang, kemudian
banyak diantara mereka yang bertempat tinggal dan menetap,
bahkanmendirikan perkampungan-perkampung.an. Bukti konkritnya adalah,sampai sekarang
masih dapat kita lihat bekas-bekasnya seperti perkampungan Bugis di Labuan
Lombok.Ketika perdagangan rwnpah-rempah berkembang pesat padaabad ke-14
M, di Bali dan Lomkok sudah berkembahg perdagangansarung yang diangkut oleh kapal-kapal dari Gresik. Pedagang- padagang
muslim telah melakukan pelayaran dan perdagangan disepanjang pantai
utara.pul4u Jawa, selat Madura, pesisir timur pulauLombok, pulau-pulau Sunda Kecil hingga ke Maluku. Melaluisaluran
perdagangan tersebut terbawa pubt kitab-kitab kesusasteraanyang bernafaskan Islam, seperti Roman Yusuf dan
Serat Menak.Selain itu jugalmereka membawa al Qur'an untuk mengaji ditempatnya
masing-masing.Kemudian terjadilah hubungan yang intens antara
para pendatang dengan masyarakat suku Sasak. Dari hubungan tersebuttimbul
rasa saling menghormati dan menghargai. Sadar atau tidak,terjadilah inkulturasi
dalam berbagai bidang seperti budaya danagamq: yang dianggap baik dan cocok
diterima, sedangkan yangtidak cocok ditinggalkan
MASUK
DAN BERKEMBAGNNYA AGAMA ISLAM
Agama Islam masuk di bumi
Selaparang tidak lama setelah runtuhnyakerajaan Majapahit.Keruntuhan
kerajaanMajapahit sendiri lebihdisebabkan,
oleh peberapafaktor, antara lain: tindakanGadjah
Mada yangmemborong segalakekuasaan dan tidak mendidik kader-kadernya,adanya
perang Paregreg sehingga menimbulkan kelemahan dikalangan pemerintahan
pusat, penyerangan Girindrawardana dariMedang
Kemulan, serta mulai masuk dan berkembangnya Islam dinusantara.Pada waktu itu sudah ada pedagang-pedagang muslim
yang bermukim dan berniaga di Lombok kemudian mereka menyebarkanagamanya.
Bukti yang paling eksplisit menjelaskan kedatangan Islamdi Lombok adalah babad
Lombok yang menjelaskan bahwa SunanRatu Giri memerintahkan raja-raja Jawa Timur
dan Palembang untuk menyebarkan Islam ke Indonesia bagian utara.
Mereka yangditugaskan itu antara lain:
Lembok Mangkurat dengan pasukannyadikirim ke Banjar, Datu Bandan dikirim
ke Selayar, Makassar,Tidore dan Seram;
Pangeran Perapen mengirim anak laki-lakinyauntuk berlayar menyiarkan Islam ke
Bali, Lombok dan Sumbawa.Menurut Faille, setelah pasukan Pangeran Prapen
mendaratdan turun dari kapal, dengan sukarela raja Lombok memeluk agamaIslam.
Tetapi rakyatnya tetap menolak sehirigga terjadi peperanganyang dimenangkan oleh pihak Islam. Pendapat lain
menyebutkan bahwa awal mulanya raja Lombok menolak kedatangan Islam,namun
setelah pangeran Prapen menjelaskan maksudnya yaitu untuk menyampaikan misi
suci dengan cara damai maka beliaupunditerima dengan baik, tetapi karena
hasutan rakyatnya kemudian rajaLombok ingkar janji dan mempersiapkan pasukan
sehingga terjadilah peperangan. Dalam peperangan itu, raja Lombok terdesak
danmelarikan diri. Tetapi malang, Jayalengkara berhasil menangkapraja, lalu
dibawa: menghadap ke Pangeran Perapen. Beliau kemudiandiampuni dan mengucapkark
dua kalimah syahadat serta dikhitan.Masjid pun segera dibarpgun
sedangkan Pura, Meru, Babi, danSanggah dimusnahkan. Seluruh rakyat. diislamkan
dan dikhitan.Kecuali kaum wanita, penghitanannya ditunda atas permintaanSyahbandar Lombok.Setelah berhasil mengislamkan
raja Lombok, Sunan Perapendengan pasukannya mengislamkan kedatuan-kedatuan
lainnya sepertiPejanggik, Langko, Parwa, Sarwadadi, Bayan, Sokong dan
Sasak (Lombok Utara). Hal ini terbukti dengan adanya peningalanarkeologis
seperti masjid-masjid tua, makam-makam kuno dansebagainya. Pada beberapa kedatuan-kedatuan lainnya, sebagianmereka
masuk Islam dengan sukarela, sebagian lagi masuk Islamdengan cara kekerasan
seperti di Parigi dan Sarwadadi. Setelah itu beberapa tahun kemudian
seluruh Lombok memeluk agama Islam,kecuali Pajarakan dan Pengantap.Perkembangan
Islam yang sedemikian cepat ini disebabkan beberapa faktor: Periama, agama
Islam dianggap demokratis. Kedua,ajaran Islam bukan merupakan ajaran yang asing
lagi karena sudahlebih dahulu bercampur dengan anasir India. Ketiga,
Penyebarannya berjalan secara damai karena melalui pereragangan dan
perkawinan.Keempat, karena terjadinya kekosongan pegangan rohani rakyatakibat
kemunduran Majapahit. Kelima, karena intensi kegiatan paraguru agama, ulama dan
wali yang dianggap memberi manfaat yangnyata bagi kehidupan masyarakat.
SUNAN
PRAPEN KEMBALI KE LOMBOK
Sesuai dengan misi yang diemban dari
Ratu Sunan Giri, makasetelah mengislamkan kerajaan-kerajaan lainnya di pulau
Lombok,Sunan Prapen melanjutkan'penyebaran Islam ke Sumbawa, Dompu dan Bima. Sepeninggal Sunan Perapen,
keadaan agama Islam diLombok sangat
menyedihkan karena kaum wanitanya menolak memeluk agama yang baru itu. Hal
ini sangatlah beralasan karenamasih kuatnya pengaruh agama sebelumnya dan juga
adanya pengaruh kekuasaan Karangasem di Bali sebagai kerajaan yang kuatdan
tangguh.Akibat timbulnya permasalahan ini kemudian. Sunan Prapenkembali lagi
dan mendarat di Lombok melalui Sugian untuk menyerang penduduk yang masih
kafir. Dalam penyerangan ini penduduk Lombok terpecah menjadi tiga bagian,
yaitu, (1) kelompok yang melarikan diri dan mengungsi ke gunung-gunung
lalu masuk hutan, mereka dikenal sebagai Orang Boda, (2) kelompok yangtakluk dan masuk Islam dikenal
sebagai Waktu Lima, (3) kelompok yang
hanya takluk di bawah kekuasaan Sunan Perapen dikenalsebagai penganut Wetu
Telu.Rencana Sunan Perapen untuk mengislamkan pulau Baliterpaksa ditunda karena
mendapat perlawanan dari Dewa AgungGelgel yaitu Dewa Agung Batu Renggong yang
pada pertengahanabad ke-16 M berusaha membendung penyebaran agama Islam yangdilakukan
oleh orang-orang Jawa dari arah barat maupun orang-orang Makassar dari arah timur. Oleh sebab itu, pengaruh kerajaanGelgel
di bagian barat pulau Lombok lebih besar, sehingga SunanPrapen mendarat di
pantai timur (Labuan Lombok).
PENYEBARAN
AGAMA ISLAM DI BEBERAPA TEMPAT
1.Penyebaran Islam di
BayanSekitar abad ke-16 M, penyebaranagama
Islam jugamasuk melalui pantai utara Bayandan dari arah baratsekitar Tanjung.Pembawanyaadalah seorang yeikh dari
Arab Saudi bernama Nurul. Rasyid dengan gelar sufinya Gaoz Abdul Razak.
Makamnya torletak di kampungKuranji, sebuah desa pantai di barat daya Lombok.
Gaoz AbdulRazak mendarat di Lombok bagian utara, di daerah Bayan. la pun
menetap dan berdakwah Kompleks Masjid Bayan Bsieq disana. Beliau mengawini
Denda Bulan yang melahirkanseorang anak bernama Zulkarnaen.Keturunan inilah
yang menjadi cikal bakal raja-raja Selaparang.Kemudian Gaoz Abdul Razak
mengawini lagi Denda Islamiyahyang melahirkan Denda Qomariah yang populer
dengan sebutanDewi Anjani. Sunan Pengging, pengikut Sunan Kalijaga datangke
Lombok pada tahun 1640 M untuk menyiarkan agama Islam(sufi). Ia kawin dengan
putri dari kerajaan Parwa sehingggamenimbulkan kekecewaan raja Goa.
Selanjutnya, raja Goamenduduki Lombok pada tahun 1640 M. Sunan Pengging
yangdikenal sebagai Pangeran Mangkubumi lari ke Bayan. Salah satu bukti
yang dapat dijadikan sebagai kajian tentang awal penyebaran agama Islam adalah masjid kuno Bayan Beleq.
2Islam
di PujutSalah satu bukti yang paling konkrit penyebaran Islam didaerah
Pujut adalah masjid kuno Rembitan. Bangunan inimerupakan prototipe
masjid-masjid tua. Secara kronologisdiperkirakan
dibangun sekitar abad ke-16 M. Tokoh legendaris penyebar agama Islam di
daerah ini adalah Wali Nyatok. Masjiddi Rembitan sering dikaitkan dengan tokohn
Wali Nyatok. Dalamtradisi lisan, Wali Nyatok dikenal sebagai penyebar
agama Islamdi Lombok bagian selatan dan sekitarnya. Nama lain Wali Nyatok adalah Sayid Ali atau Sayid
Abdurrahman. Sayang sekali pada batu nisannya tidak ada inskripsi yang
menyebut namatokoh tersebut, meskipun dari segi tipologi nisan tersebuttergolong tua. Salah satu tokoh legendaris
lainnya dalam penyebaran agama Islam adalah Pangeran Sangupati.Beberapa
pendapat tentang Pangeran Sangupati sebagai berikut:
Pangeran
Sangupati adalah putra Selaparang yang dianggapWaliyullah. Ia mengarang kitab Jatiswara, Prembonan, Lampanan Wayang,Tasawuf dan Fiqh . b. Pangeran
Sangupati berasal dari Jawa yang sengaja berkelanauntuk menyebarkan agama Islam
dan memiliki nama asli diJawa: Aji Datu Semu, sedangkan di Sumbawa
dikenal dengannama Tuan Semeru.c.Pangeran Sangupati adalah tokoh agama Hindu
yangmenyebarkan agama Hindu di kalangan umat Islam karena Islamyang dianut oleh
para penduduk masih sangat lemah, maka beliaumenyebarkan agama Islam Waktu Telu
(Wetu Telu) suatu bentuk peralihan dari agama Boda tua ke agama
Waktu Lima dan diadikenal dengan nama Pedanda Wau Rauh.Selain tokoh-tokoh
tersebut ada juga yang disebut-sebutsebagai penyebar agama Islam di Lombok
yaitu Al-Fadal.
MUNCULNYA ISLAM WETU TELU
Islam Wetu
Telu (atau juga Waktu Telu) adalah sistemkepercayaan sinkretik hasil
saling-silang ajaran Islam, Hindu, unsur animisme dan antropomorfisme
(Boda). Tawalinuddin Haris,2002,menyarakan sinkretisme semacam itu tercermin pula
pada sejumlahlontar yang ditemuKan di Lombok. Banyak diantara lontar
tersebutyang dimulai dengan lafal "Bismillah" tapi selanjutnya
memberikanajaran yang jelas jelas berdasarkan filsafat Hindu dan Budha.
Olehkarena itu, mungkin ada benarnya juga ketika Vogellaesangmengatakan bahwa
Islam Waktu Telu adalah agama Majapahit(Hindu dan Budha) yang sudah dibalut
dengan ajaran Islam.Sinkretisme ini juga terjadi pada orang-orang Bali yangtinggal
di Lombok, baik dalam hal bahasa, berpakaian bahkan dalamkegiatan keagamaan. Dalam sebuah upacara di Pura
(odalan)misalnya, terdapat tembang "Turun Taun" yang
biasanyaditembangkan oleh orang-orang tua etnis Bali dilombok seperti:
"M iaq sunggar siq galih belimbing, lolon waru
sedin langan Silaqlumbar kaji ngiring, adeq aru rawuh ring Pure
Sampai saat ini, komunitas Islam Wetu Telu masih terdapatdi kawasan Tanjung dan
beberapa desa di kecamatan Bayan sepertiLoloan, Anyar, Akar-Akar, dan Mumbul
Sari. Sedangkan dusun-dusunnya memusat di Senaru, Barung Birak, Jeruk Manis,
DasanTutul, Nangka Rempek, Semokan dan Lendang Jeliti. Bahkan sisa-sisq,
kepercayaan bahwa suatu benda memiliki fungsi magis masihtersisa sampai
sekarang. Masyarakat yang berziarah di Loang Balok Lombok Barat misalnya,
biasanya menggantungkan harapan padasesuatu (benda) dengan cara mengikat dan
menganyam secarasederhana akar dari pohon beringin. Jika harapannya telah
tercapai,maka ikatan dan anyaman yang telah dibuat tersebut dibuka
kembali,apabila tidak dibuka biasanya dianggap bisa mendatangkan kesialandalam
hidupnya.Selanjutnya kemunculan Islam Waktu Telu disebabkan olehhal-hal berikut:1.Akibat dari proses Islamisasi yang belum tuntas sebagai penyebab
utama munculnya Islam Waktu Telu. Dengan rincian:a.Kedatangan Islam pada saat kuatnya kepercayaan
tradisionalseperti animisme, dinamisme, antropomorlisme atau yangdisebut
Boda. b.Dominasi ajaran Hindu
Majapahit yang telah berakar kuat dimasyarakat.c.Para muballigh yang menyampaikan ajaran agama Islamterburu meninggalkan
tempat tugasnya untuk menyebarkanagama Islam ke tempat lain seperti Sumbawa,
Dompu, danBima, sementara para murid yang diserahi tugas melanjutkan pengajaran agama Islam belum tuntas atau
belum cukupmemiliki wawasan keilmuan tentang Islam yang mendalam.d.Keenganan dan ketidakma,mpuan
menafsir-kembangkanajaran Islam dengan lebih sistematis, rasional dan aktual.
2 Metode Dakwah yang
sangat toleran dengan komitmen untuk tidak merusak adat istiadat setempat.
Sikap toleran para mubalighterhadap kepercayaan lokal tradisional ini
menimbulkan persepsitersendiri di kalangan masyarakat Sasak bahwa sejatinya
ajaranIslam tidak berbeda dengan kepercayaan leluhumya. Bahkan terjadi
perundingan antara Sunan Prapen dengan para pemuka diBayan yang melahirkan
kesepakatan bahwa masyarakat akanmemeluk agama Islam dengan syarat mereka tetap
dibiarkanmempertahankan adat budaya nenek moyang beserta segalainstitusi
sosialnya. Hal ini sangatlah beralasan karena Islam khasJawa bawaari Sunan Prapen adalah ajaran Islam bercita rasasufisme-mistisisme
yang sudah tentu sangat tpleran pada ajarannenek
moyang, yang terpenting, secara substantif ajaran tersebutmampu mengantar
manusia berhubungan dengan Tuhannya.
3Secara
umum kebijakan politik keagamaan para penguasa Hindu-Bali di Lombok memang cukup
menghambat proses-proses pembinaan keagamaan umat Islam. HA-hal
tersebut diantaranyaadalah;a.
Menghalang-halangi
umat Islam yang berangkat naik haji. b.Para tokoh masyarakat dan agama diadu domba
melalui pola- pola sistematis seperti wanita Sasak yang kawin dengan
laki-laki Hindu dipaksa untuk pindah ke agama suami ataumencampuradukkan
keyakinannya.c.Mobilisasi judi di setiap desa. Kenyataan ini seringkalimenimbulkan kerancuan dan secara simultan
menyuburkan berkembangnya Islam Waktu Telu.
4.Penyebaran
agama Hindu juga secara aktif dilangsungkanmenyusul stmakin pudarnya
keislamanpadamasyarakat Sasak.Terdapat juga seorang
"misionaris"bemamaDanhyang Nirartha,seorang pendeta berkasta Brahmana
yang.aktif beru~ahamenyebarkan Hindu berdasar mandat dari raja Bali.
Dalam praktiknya, ia mencoba meramu
antar unsur dalam ajaran Islam,Hindu, dan aliran kepercayaan tradisional
(Boda) di masyarakatislam Sasak. Hal inilah
yang memicu munculnya ajaran WetuTelu
TOKOH-TOKOH
ISLAM PADA MASA PENJAJAHAN
1. Tuan Guru Haji Umar (Kelayu) Beliau
terlahir pada tahun 1200 Hijriyah. Orang tuanya bernama Kyai Ratna yang terkenal karena
sangat pemurah terhadapfakir miskin dan para musafir. Neneknya bernama Kyai
Nurul Hudayang meninggal sewaktu shalat subuh dalam keadaan sujud.
T.G.H.Umar sangat tekun memberikan
bimbingan pengajian dari saturumah ke rumah yang lain. Beliau juga rajin
mengaji kepada orangalim, cerdas dan shaleh. T.G.H. Umar Kelayu belajar
ilmu-ilmuagama di pulau Lombok dan di tanah suci Mekah.Secara garis besarnya
dapat dijelaskan sebagai berikut: padaawal mulanya beliau belajar membaca al
Qur'an di Tanjung,kemudian ke Sekarbela pada T.G.H. Mustafa dan Haji Amin diSesela.
Pada usia 14 tahun T.G.H. Umar diperintahkan ke Mekahuntuk naik Haji oleh ayahnya dan berangkat dari Labuhan Haji.DiMekah
beliau berguru tentang hadits pada Syekh Mustafa Afifi,Syekh Abdul Karim, dan
Syekh Zaenuddin Sumbawa sedangkan pelajaran sufi diperoleh pada
seorang ulama di Madinah. Setelah 15tahun
ia kembali ke kampung halamannya untuk memberikan berbagai ilmu yang telah
diperolehnya dari Mekah.Murid-murid T.G.H. Umar yang termasuk ulama
besar banyak berasal dari luar Lombok antara lain: Haji Abdul Fatta
dariPontianak, Haji Dana dari Palembang, Haji Nawawi dari Lampungdan Haji Abdurrahman dari Kedah Malaysia.
Sedangkan yang berasal dari Lombok antara lain: Hall Rais dari
sekarbela, HajiMohammad Saleh dari Bengkel,
Haji Abdul Hamid dari Pejeruk Ampenan, Haji As'ari dari Sekarbela, Haji
Abdul Karim dari Praya,Haji Malin dari Pagutan, Haji Syarafuddin dari Pancor
dan HajiBadarul Islam dari Pancor. Selain T.G.H. Umar masih terdapatulama-ulama terkemuka lainnya dan menjadi
sahabatnya antara lain:T.G.H. Sidik dari Karang Kelok, T.G.H. Ibrahim dari
Tanjung Luar dan T.G.H. Muhammad dari Mertok. T.G.H. Umar kembali berangkat
haji pada tanggal8Rabiul Akhir 1349 H. Beliau meninggal dunia di kampung Nispalul
dan dimakainkan di Mu'allaMekah.
2. T.G.
Muhammad Saleh (Lopan) Awal abad ke XX M dikenal sebagai era kebangkitan
Islam.Seorang ulama Islam yang tidak kurang jasanya dalam pembinaandan
pengembangan Islam di Gumi Sasak adalah T.G. MuhammadSaleh alias T.G.
Lopan. Beliau terkenal sangat wara'dan tak kenalmenyerah dalam mengembangkan ajaran ushul fiqh di
kalanganumat"Islam. Beliau juga mengembangkan ajaran sufi di Padamara,Sakra,
Mesanggoh Gerung, Karang Kelok dan lain-lain.
3. T.G.H.
Ali Batu (Sakra). T.G.H. Ali Batu berasal dari Sakra. Beliau sangat gigih memberikan pengajian-pengajian dan terkenal
sangat alim. Selain beliau aktif dalam memberikan pengajian-pengajian, beliau
juga banyak memimpin peperangan-peperangan antara orang-orang
Sasak melawan kekuasaan Bali. Beliau meninggal saat peperangan tersebut.
4. T.G.H.
Mustafa (Kotaraja). T.G.H. Mustafa adalah seorang tokoh penyebar agama dimasa
penjajahan Belanda. Pada saat itu banyak terdapat orang-orangBali yang
berdomisili di Kotaraja, tetapi beliau tanpa takut dan pantang mundur
tetap memberikan pengajian-pengajian baik yang bersifat khusus maupun
umum.
5.T.G.H. Badarul Islam (Pancor). T.G.H. Badarul Islam adalah salah satu tokoh yang
sangat kharismatik. Beliau banyak memberikan pengajian-pengajian dan murid-muridnya
pun banyak yang berasal dari berbagai tempat diGumi Sasak.
6. T.G.H. M. Shaleh
Hambali (Bengkel). Nama kecil beliau adalah Muhammad Shaleh. Beliau merupakan
putra bungsu dari delapan bersaudara pasangan Hambali dan Halimah. Muhammad
Shaleh dilahirkan pada hari Jum'at tanggal7 Ramadhan bertepatan dengan tahun 1893Masehi. Kisah hidup beliau hampir mirip
dengan kelahiran Rasulullah. Ketika beliaumasih dalam kandungan berumur 6
bulan, ayahnya dipanggilmenghadap Yang Maha Kuasa. Ketika beliau berumur 6
bulan,ibundanya tercinta menyusul ayahandanya dan beliaupun menjadiyatim
piatu.Tuan Guru Haji Muhammad Shaleh Hambali mulai belajar mengaji pada
usia 7 tahun. Beliau mengaji dengan teratur dan tekun pada salah seorang
guru al-Qur'an yang ahli tajwid bernama Ramlialias Guru Sumbawa di desa
kelahirannya di Bengkel. Setelah itu beliau melanjutkan pendidikannya ke
Mekah al-Mukarromah sejak tahun 1912M sampai dengan 1921 M. Semasa
di Mekah beliau berguru pada ulama fiqh, tafsir, tasawuf dan ilmu-ilmu
agama yanglainnya.Adapun guru-guru beliau di Mekah adalah: Syekh Said AlYamani,
Syekh Hasan Bin Syekh Said Al Yamani, Syekh AlawiMaliki Al Makki, Syekh Hamdan
Al Maghrabi, Syekh Abdusatar Hindi, Syekh Said Al Hadrawi Makki, Syekh
Muhammad Arsyad,Syekh Shaleh Bafadal, dan Syekh Ali Umairah Al Fayumi
AlMishra.Selain belajar pada ulama di Mekah beliau juga belajar padaulama yang
berasal dari Indonesia seperti T.G.H. Umar dariSumbawa, T.G.H. Muhammad
Irsyad dari Sumbawa, T.G.H. Utsmandari Serawak, KH Muchtar dari Bogor, KH
Misbah dari Banten,T.G.H. Abdul Ghani dari Bali, T.G.H. Abdurrahman dari
Bali,T.G.H. Utsman dari Pontianak, T.G.H. Umar dari Kelayu, T.G.H.Abdul Hamid dari Pagutan, T.G.H. Asy'ari dari
Sekarbela, danT.G.H. Yahya dari Jerowaru.Beberapa karya beliau seperti: Ta'lim
Al Shibyan Bi GhayatAl Bayan berisi tentang tauhid, fiqh, tasawuf ditulis tahun
1354Hijriyah dicetak di Surabaya. Kitab Bintang Perniagaan (fiqh)
ditulistahun 1376 Hijriyah dicetak di Surabaya. Kitab Cempaka
MuliaPerhiasan Manusia (tulisan tangan) bersumber dari kitab Bidayat AlHidayah
karya Imam Al Ghazali (Wasiat Al Mustafa, terjemahan wasiat dari Musthafa
Rasulullah kepada Sayyidina Ali) berupatulisan
tangan. Kemudian Mawa'id AZ Shalihiyah, sebuah kitabhadits ditulis tahun 1364 H dicetak di Surabaya. Kitab Intan
BerlianPerhiasan Laki Perempuan berisi tentang fiqh keluarga ditulis tahun1371
Hijriyah diterbitkan di Surabaya. Beberapa lainnya, ManzalulAl Amrad tentang puasa, Hidayat Al Athfal tentang
tajwid Al Qur'anatau nasehat kepada anak, dan Al-Lu'lu'A1¬Mantsur tentang
hadits.Beberapa kepribadian beliau yang menunjukkan atas kesufiannyadapat
dijelaskan sebagaimana penuturan murid beliau (T.G.H. IshaqHafid):
"Datok adalah orang yang zuhud pada dunia, kekayaan yangdimiliki tidak membuat beliau lupa daratan,
sebagian menjadi tanah wakaf milik pesantren. Beliau suka berbelanja membeli
barang- barang kebutuhan bangunan madrasah, pergi ke sawah, semata-mata mengharap
ridhaAllah.lidak tertipu oleh harta benda, harta itu dinafkah untuk kepentingan
agama, beliau belanjakan untuk fakir miskin, anak yatim piatu,
orang tua jompo, santri-santri yang kehabisan
bekal, hidup beliau begitu sederhana, qana'ah, bersih, sukamemakai minyak wangi
dan memakai pakaian putih".T.G.H.M. Shaleh Hambali wafat pada hari Sabtu
tanggal 15Jumadhil Akhir bertepatan dengan tanggal 7 September
1968Masehi pukul 07.00 Wita. Sebelum
wafat beliau berwasiat kepada keluargadan segenap santrinya, yang terurai dalam
sebuah lintasan kalimatindah dan bermakna :
> Peliharalah
persatuan dan kesatuan di antara sesamamu.
> Belajarlah
pada guru yang beraliran Ahlussunnah wal-Jama'ah.
> Peliharalah
Yayasan Perguruan Darul Qur'an dan usahakanlahagar berkembang lebih baik.T.G.H.M.
Shaleh Hambali tak pernah pergi karena ilmu danamalnya terus mengalir
dilestarikan oleh generasi berikutnya.
7. T.G.H.
Muhammad Mutawalli Yahya A1 Kalimi (Jerowaru). Nama kecil Tuan Guru
Haji Muhammad Mutawalli Yahya AlKalimi
adalah Imran. Dilahirkan pada tahun 1921
M di kampungDirek, desa Jerowaru kabupaten Lombok Timur. Ayahnya seorangyang
diberikan nama populer Guru Yahya atau Guru Yahye. Julukan guru diberikan kepada ayahandanya kar&a ia
tekun, aktif dan rajinmenjadi guru ngaji. Sedangkan ibundanya bernama Inaq
Nasar.Pengembaraannya dalam menuntut ilmu berawal dari pendidikankeluarga
kemudian disekolahkan di sekolah Belanda Yolk School pada tahun 1927
M sampai dengan 1930 M. Setelah menyelesaikansekolah
rakyat ia melanjutkan studi di Kediri Lombok Barat padasalah seorang
Tuan Guru yang terkenal akan kesolehan dankeilmuannya
yaitu Tuan Guru Haji Lalu Abdul Hafidz.Imran dikenal sebagai orang yang tekun,
saleh dan cerdas.Pada saat belajar di Lombok Barat inilah Imran mulai
bersentuhandengan kitab-kitab klasik yang membahas nahwu, sharaf, tauhid,ushul
fiqh, dan fiqh. Kemudian sekitar tahun 1945 M, beliau berangkat ke Mekah
al-Mukarromah. Setelah beliau pulang daritanah suci, beliau berkiprah melakukan
pembinaan keluarga dalammembangun sumber daya manusia. Beliau juga dianggap
mampumengubah pola pikir masyarakat yang menganut paham animisme,dinamisme dan
pengikut ajaran Islam Waktu Telu yang masih berkembang luas di
masyarakat.Tuan Guru Haji Muhammad Mutawalli Yahya A1 Kalimi juga
berkiprah dalam berbagai bidang, terutama dalam pengembangan dunia
pendidikan, seperti membuka majlis taklim,membuka lembaga pendidikan dasar
seperti Lembaga Pendidikan Nahdlatul Awam, Pondok Pesantren Darul Aitam
dll. Dalam bidangsosial beliau juga banyak berkiprah. Bersama masyarakat,
beliau juga membuat jalan raya, jembatan, serta membangun panti
sosial.Dalam bidang ekonomi beliau juga membangun pasar rakyat,membuka lahan
pertanian. Sedangkan dalam bidang politik beliau juga mengikuti
berbagai organisasi politik seperti Masyumi danGolkar.Tuan Guru Haji Muhammad Mutawalli Yahya Al Kalimiwafat pada
tanggal 4 Rajab 1403H (4 April 1984 M) di Jerowaru,dan dimakamkan di dekat kediaman beliau. Lautan
manusia berbondong-bondong membanjiri pemakamanbeliau, baik darikalangan
pemerintahan maupun para alim ulama serta masyarakatumum.
8. T.G.K.H. Muhammad Zaenuddin Abdul. Majid (Pancor)Pada tahun 1937 Mdidirikan sebuah
lembaga pendidikan Islam bernama Nahdlatul Wathan (NW) yangdikelola
secara modem.Pendirinya adalah T.G.K.H.Muhammad Zainuddin AbdulMajid dari
Pancor Lombok Timur. Beliau terkenal dengannama Maulana Syekh atauTuan Guru Pancor. Dalamusahanya mengembangkanIslam, ternyata beliau
jugamendapatkan tentangan dari para ulama Islam lainnya. Paraulama
tersebut beranggapan bahwa sistem pendidikan yang beliaukembangkan dianggap
bid'ah.Sampai dengan kedatangan tentara Jepang di Gumi Sasak, perkembangan
Nahdlatul Wathan sangat lambat karena mendapatkanhalangan dan tantangan dari
berbagai pihak. Ulama-ulama tua sangatanti terhadap pengaruh kebudayaan
Eropa. Mata pelajaran umumseperti membaca
dan menulis aksara latin dianggap sebagai sesuatuyang asing.T.G.K.H
Muhammad Zainuddin Abdul Majid dilahirkan diKampung
Bermi Pancor, Lombok Timur pada tanggal 17 Rabi'ulAwal 1316 H (1
898M). Nama kecil beliau
adalah MuhammadSaggaf. Nama tersebut diberikan oleh ayahandanya yang
bernamaT.G.H. Abdul Madjid dan dikenal dengan sebutan "Guru
Mu'minah"yang kesohor sebagai orang terpandang, saudagar besar dan
kaya,serta pemurah. Guru Mu'minah termasuk seorang pejuang yangsangat
pemberani, beliau pemah memimpin pasukan dari pihak Raden Rarang menyerang
bala kerajaan Karangasem Bali yang saatitu menguasai pulau Lombok. Situasi
perjuangan dan semangat jihad T.G.H. Abdul Madjid pada masa itu mendorong putera "Saggaf' kelak menjadi
ulamamujahid yang menegakkan panji-panji Islam di negeri ini. Sejak umur 5
tahun, beliau banyak belajar al-Qur'an dan dasar-dasar agama pada ayahnya.
Pada usia 8tahun beliau masuk
Sekolah Rakyat 4tahun di Selong dan 4 tahun kemudian berhasil menamatkansekolahnya
dengan prestasi yang sangat gemilang. Sebagai santri beliau juga belajar
nahwu, sharaf dan ilmu-ilmu keislaman lainnya pada T.G.H. Syarafuddin
Pancor dan T.G.H. Abdullah bin AmaqDulaji.Untuk mewujudkan cita-cita sang ayah
agar puterakesayangannya kelak menjadi ulama besar, maka ayahanda
Saggaf membawanya ke tanah suci Mekah untuk melanjutkan pelajaran
danmendalami ilmu-ilmu keislaman. Begitu mendalam kasih sayangorang tuanya
kepada pendidikan beliau, sampai-sampai ayahandanya pun ikut bermukim di
tanah suci Mekah. Selain belajar di Mekah, beliau juga banyak berguru pada
ulama-ulama besar yang berasal,dari berbagai pulau di Indonesia seperti Jawa,
Sumatera dan lain-lain.Setelah tumbuh dewasa T.G.K.H. Muhammad Zainuddin
AbdulMajid banyak memberikan pengajian-pengajian di seluruh pulauLombok, bahkan
sampai keluar daerah.
9. T.G.H. Mahsun
(Masbagik). T.G.H. Mahsun dilahirkan di desa Danger, kecamatanMasbagik,
kabupaten Lombok Timur pada tahun 1907 M. Namakecil beliau adalah Ahmad. Nama
tersebut diberikan olehorangtuanya, H.
Mukhtar dan Hj. Raodah. Kelahiranputera yang satuini sangat menggembirakan hati
kedua orang tuanya, mereka berharap kelak anaknya akan sangat berguna
dalam membina danmengembangkan ajaran agama Islam.Sejak masih kecil beliau banyak
belajar membaca al-Qur'andan mempelajari dasar-dasar agama dari orang tuanya.
Pada usia 8 tahun beliau masuk
Sekolah Rakyat dan melanjutkan pendidikannyake Ibtidaiyah. Kerasnya
didikan orang tua berdampak positif erhadap
Ahmad sehingga pada masa kanak-kanak Ahmad telahmemperlihatkan keberanian,
kejujuran, dan bakat kepemimpinan.Setelah cukup dewasa ia banyak belajar
tauhid, fiqh, dan lain-lain, pada ulama-ulama ternama seperti T.G.H.
Saleh Hambali(Bengkel) dan T.G.H. Badarul Islam (Pancor). Untuk lebihmeningkatkan pemahamannya terhadap ilmu-ilmu
agama beliau punkemudian belajar ke Mekah dan menempuh pendidikan selama 4tahun
terhitung sejak tahun 1936 M sampai dengan 1940 M. Setelah pulang dari Mekah beliau banyak memberikan
pembinaan dan pengembangan agama Islam kepada masyarakat hampir di
berbagaitempat di seluruh Lombok Timur. Lembaga pendidikan yang
berdiri berkat jdsa-jasa beliau adalah Yayasan Pendidikan NahdlatulUmmah
(Yadinu) dan Al Ijtihad di Danger. Kedua lembaga pendidikan tersebut sampai
sekarang masih eksis.T.G.H. Mahsun termasuk salah satu tokoh pejuangkemerdekaan
yang tergabung dalam pasukan Banteng Hitam. Beliaumemimpin Masbagik saat
penyerangan Belanda di kota Selong, bergabung dengan pasukan dari Lendang
Nangka (H. Jumhur Hakim) dan pasukan dari Pringgasela (T.G.H.
Muhammad). Padasaat penyerangan tersebut,
gugurlah pahlawan-pahlawan yang sangatkita banggakan antara lain: T.G.H.
Muhammad, Sayid Saleh(Pringgasela), T.G.H. Faesal saudara dari T.G.H. Zaenuddin
AbdulMajid (Pancor).
BERDIRINYA SELAPARANG
DAN MUMBUL
Ketika Majapahit mengirimkan
ekspedisi penaklukan ke pulau Bali tahun 1343
M, ekspedisi tersebut diteruskan ke pulauLombok di bawah pimpinan Empu Nala. Tujuannya
adalah untuk menaklukkan daerah. Selaparang. Setelah ditaklukkan oleh
Empu Nala, Gadjah Mada sendiri akhirnya datang ke Selaparang. Daerahini
kemudian dikenal dengan nama Selapawis. Sela berarti batu danPawis berarti
ditaklukan. Jadi Selapawis berarti daerah (berbatu?)yang ditaklukan. Kedatangan
mahapatih Majapahit ini dapatdibuktikan dengan adanya beberapa prasasti. Salah
satunya ditulisdalam sebuah memoar yang disebut Bencangah Pinan.Menjelang
runtuhnya Majapahit, bermunculan kerajaan-kerajaan kecil di pulau Lombok,
seperti kerajaan Selaparang,kerajaan Lombok, Langko, Pejanggik, Parwa, Sokong
dan Bayan dan beberapa desa kecil lainnya: Pujut, Tempit, Kedaro, Batu
Dendeng,Kuripan, Kentawang. Meskipun kerajaan Selaparang merupakankerajaan yang
berdiri sendiri akan tetapi masih bernaung di bawahkerajaan Majapahit. Empu
Nala sendiri kemudian memilikiketuranan-keturunan yang banyak memegang tampuk
pimpinansebagai raja di pulau Lombok.Sejak kehancuran Selaparang Hindu
di pulau Lombok,muncul kerajaan-kerajaan
yang lebih kecil, diantaranya kerajaanMumbul yang berpusat di Labuhan Lombok.
Rajanya DemungMumbul atau Batara Mumbul atau Prabu Turunan. Prabu
Turunanadalah adik dari Pangeran Kaesari,
konon ia merupakan keturunandari Tunggul Ametung, raja Kediri yang terbunuh
oleh Ken Arok pada tahun 1220
M (dua tahun setelah peristiwa itu Ken Arok mengangkat dirinya menjadi
raja Singasari di dekat Malang, JawaTimur). Demung Mumbul diperkirakan
datang ke Lombok padaakhir abad ke XIII M
atau awal abad ke XIV M sewaktu di Jawaterjadi pergolakan di kerajaan
Majapahit. Demung Mumbul mendirikan
kota di teluk Labuan Lombok bersama para pengiringnyadan dimakamkan di sebuah
bukit (sekarang Gunung Kayangan).Dengan demikian
silsilah raja di Labuhan Lombok dapatdigambarkan
sebagai berikut:Kaesari Prabu Tunggul Ametung Demung Mwubul Prabu IndrajayaRaden
Mas Panji Anom Raden Mas Panji Tilar Negara Raden Mas Panji Setelah mangkatnya
Demung Mumbul maka naiklah puteranya yang bernama Pangeran Indrajaya
(versi lain menyebutkannama raja di Labuan Lombok Prabu Rangkesari). Di
kerajaan Lombok terjadi pemberontakan yang dipimpin oleh DemungBrangbantuh
karena menuntut balas aws kematian adiknya Patih Sandubaya, akan tetapi
pemberontakan tersebut dapat aipatahkan.Pada
saat pemcrintahan Sunan Dalem tahun 1505-1545 M, kerajaanMumbul (Labuan Lombok)
dipindahkan ke Selaparang atas nasehatPatih Banda 'fuda dan Patih Singa Yuda.Pemindahan
pusat kerajaan ke Selaparang tersebut lebihdidasarkan atas alasan keamanan.
Daerah Selaparang terletak didataran yang
tinggi sehingga memudahkan untuk mengamati kapalyang datang dari sebelah utara
maupun sebelah barat, baik itu kapal para pedagang maupi:n kapal musuh
yang akan menyerang keSelaparang sehingga memiliki tingkat keamanan yang lebih
tinggidari serangan musuh.Setelah Prabu Indrajaya meninggal posisinya diganti
oleh puteranya yang bernama Raden Mas Panji Anom. Beliau jugadikenal
dengan nama Prabu Anom. Di masa inilah awal masuknyaIslam di pulau Lombok.
Prabu Anom mempunyai anak bernama Raden Mas Panji. Raden Mas Panji Tilar
Negara diseberangkan keAlas-Sumbawa. Dari sumber Makassar (Kronik Goa dan
Tallo)menyebutkan bahwa seorang anak laki-laki raja Selaparang
"MasPamayan" menjadi Raja di Sumbawa yang dilantik pada tangga130 November
1648M.
DAERAH
KEKUASAAN SELAPARANG
Setelah
runtuhnya kerajaan Majapahit, kerajaan-kerajaankecil di pulau Lombok seperti
kerajaan Selaparang, Langko,Pejanggik,
Sokong dan Bayan dan beberapa desa kecil seperti Pujut,Tempit, Kedaro, Batu Dendeng, Kuripan, Kentawang
merupakankerajaan-kerajaan kecil yang merdeka. Dalam babad Lombok disebutkan
batas-batas wilayah kekuasaan Selaparang meliputi:sebelah utara
berbatasan dengan Sokong dan Bayan, sebelah selatan berbatasan dengan
Kokok Belimbing, sebelah barat berbatasandengan
Tegal Sampopo ke arah utara sampai Denek Mingkar (sebelah barat daerah ini
ditemukan Sari Kuning) sedangkan batastimur tidak disebutkan. Dengan demikian
wilayah Selaparang padawaktu itu meliputi sebagian besar Lombok Timur.
Disebutkan pula bahwa Lombok dan Sumbawa berada di bawah kekuasaan seorang
raja di Lombok.
HUBUNGAN
SELAPARANG DENGAN KERAJAAN-KERAJAAN LAIN
Kerajaan-kerajaan kecil lainnya
seperti Sokong, Bayan,Langko, Kedaro, Parwa, Sarwadadi, dan Pejanggik mengakui Selaparang
sebagai induk atau kakaknya. Hubungan di antara mereka penuh dengan
persaudaraan, hidup rukun dan damai, tak ada gesekansehingga mereka tidak
membutuhkan tentara reguler yang dipersenjatai. Apabila situasi membutuhkan
pertahanan, maka rakyatsiap bangkit membela negara. Pejabat yang mengurusi
masalah pertahanan dan keamanan disebut Dipati. Dengan demikian,
persekutuan hukum masyarakat yang tertinggi di Lombok telah adasejak tahun 1543M.Sebagai
kerajaan yang kuat, Selaparang juga melakukan hubungan dengan kerajaan-kerajaan
lain di luar pulau Lombok seperti dengan beberapa kerajaan di Kalimantan.
Dalam Hikayat Banjarmasin disebutkan bahwa seorang bangsawan Banjar bernama Raden
Subangsa pergi ke Selaparang mengawini seorang putri raja.Dari perkawinan
tersebut lahir Raden Mataram. Setelah istrinya meninggal, Raden Subangsa kawin
lagi dengan Putri Selaparang di Sumbawa dan melahirkan Raden Banten.Selanjutnya
tahun 1618M kerajaan Goa
menaklukkankerajaan-kerajaan di Sumbawa Barat yang kemudian dipersatukandengan
kerajaan Selaparang. Sejak keberhasilan Goa merebutLombok dari Bali pada
tahun 1640 M, maka proses Islamisasi pun berjalan
semakin mantap. Dalam usaha mengembangkan pengaruhnya di Lombok,
masing-masing kerajaan meningkatkanhubungan
melalui perkawinan antara kedua belah pihak (kerajaanSelaparang dan kerajaan
Gowa). Hal ini dapat diketahui dari nama-nama gelar seperti Pemban
Selaparang, Pemban Pejanggik, PembanParwa.
Sedangkan kerajaan kecil lainnya yang bersifat otonom,rajanya disebut Datu
seperti Datu Bayan, Langko, Sokong, Kuripan,Pujut dan lain-lainnya.
ANCAMAN DARI KERAJAAN GELGEL DAN KARANGASEM
Setelah masuknya agama Islam, kerajaan
Selaparangmengalami kemajuan yang cukup pesat. Hal ini rupanya menjadihambatan
bagi ekspansi sosial-ekonomi kerajaan Gelgel di Bali. Padatahun 1520
M, Gelgel mencoba melakukan penyerangan tetapi tidak berhasil.
Kemudian pada tahun 1530 M, Gelgel melakukan usahasecara damai dengan mengirimkan utusan yang
dipimpin olehDanhyiang Nirartha sambil memasukkan paham baru berupasinkretisme
Hindu-Islam. Walaupun tidak begitu lama mengajarkansinkretisme ini, ajarannya
telah dapat mempengaruhi beberapa pemimpin di Lombok yang belum lama masuk
Islam. KeberhasilanSelaparang menghambat laju masuknya kerajaan Gelgel
salahsatunya juga karena mendapatkan perlindungan dari kerajaan Gowadi
Makassar.Ditandatanganinya Perjanjian Bongaya di Klungkung Balitahun 1667 M
menyebabkan pulau Lombok dan Sumbawadinyatakan lepas dari pengaruh Goa dan
Tallo. Makakerajaan¬kerajaan di Bali pun kembali mencurahkan perhatiannya
ke pulau Lombok dengan mengirim ekspedisi tahun 1667 M dan 1668 M. Tetapi kedua invasi tersebut dapat dipukul
mundur olehSelaparang dengan bantuan dari prajurit Sumbawa.Kekalahan yang
dialami oleh Gelgel tidak membuatnya berputus asa. Pada tahun 1690 M,
Gelgel membuat pangkalan militer di Pagutan dan Pagesangan yang
dikoordinasi oleh kerajaanKarangasem.
Strateginya yaitu dengan mengirimkan utusan berupa pasukan pendahulu yang
beragama Islam yang dipimpin oleh PatihArya Sudarsana (beragama Islam).
Patih Arya Sudarsana berhasilmenyusup ke
Selaparang sehingga terjadi konflik antar kedua-belah pihak. Dalam
peperangan tersebut, pasukan Arya Sudarsana berhasildidesak sampai Suradadi, tepatnya di daerah Reban Talat, tetapi
AryaSudarsana tidak berhasil ditangkap. Dalam peperangan inipunkerajaan
Selaparang mendapatkan bantuan dari kerajaan Sumbawa dibawah pimpinan Amasa
Samawa (1723-1725 M). Sebagian Bekas prajurit
Sumbawa itu kemudian menetap di Lombok dan menjadicikal-bakal atau nenek moyang
dari penduduk desa Rempung,Jantuk, Siren Rumbuk, Kembang Kerang Daya, Koang
Berora,Moyot dan yang lainnya. Para penduduk tersebut sebagian
besar berbahasa Taliwang hingga saat ini.
KERUNTUHAN
SELAPARANG
Kekalahan Gowa oleh Belanda memaksa
Gowamenandatangani "Perjanjian Bongaya" pada tanggal 18 November 1667
M. Sejurus kemudian VOC mengusir kekuasaan Goa dariLombok dan Sumbawa. Pada
tahun 1673M Belanda memindahkan
pusat kerajaan dari pulau Lombok ke Sumbawa untuk memusatkankekuatan. Hal ini
diketahui dari berita-berita tahun 1673M
dan 1680M tentang pertanggungjawaban
raja Sumbawa atas daerah Lombok.Kemudian pada tahun 1674 M, Sumbawa
mendandatangani perjanjian dengan VOC yang isinya bahwa Sumbawa
harusmelepaskan Selaparang.Setelah Selaparang lepas dari kekuasaan Sumbawa,
makaVOC menempatkan regent dan pengawas. KetidaksetujuanSelaparang terhadap VOC
yang menempatkan regent dan pengawasini telah menyebabkan terjadinya
pemberontakan Selaparang padatanggal 16 Maret 1675 M. Untuk memadamkan
pemberontakantersebut, VOC di bawah Kapten Holsteiner menangkapi
para pemimpin Selaparang. Mereka masing-masing adalah: Raden
AbdiWirasentana, Raden Kawisangir Koesing, dan Arya Boesing. Merekadihukum
denda dengan membayar 5.000 sampai 15.000 batang kayusepang dalam jangka waktu 3tahun.Sejak kedatangan VOC ke Lombok hingga tahun
1691 M,akhirnya kerajaan Selaparang mengalami kemunduran. KarangasemBali
bersama Arya Banjar Getas berperang melawan raja-raja diLombok. Pada tahun 1740
M terjadi peperangan di Tanaq Beaq yangdimenangkan oleh pihak Karangasem. Sejak
saat itu maka tamatlahriwayat kerajaan Selaparang.
KEDATUAN LANGKOA
KEDATUAN LANGKO
Pada
pertengahan abad ke XVI M, Selaparang mencapai puncak kejayaannya,
rakyatnya hidup tenang dan damai, antara satudesa,
dukuh dengan desa, serta dukuh yang lainnya, hidup dalamnuansa persaudaraan, hukum Islam dijalankan secara murni. Dalam naskah
Kotaragama yang berisi tentang peraturan-peraturan yang berlaku di
kerajaan Surya Alam (kerajaan yang dimaksudkan adalah Selaparang) tarcantum
bahwa sifat seorang raja harus selalu berpedoman pada syariat agama Islam,
bersedekah (sosial), memberi pengayoman, tidak ingkar (disiplin), menuntut
ilmu pengetahuan. Siapapun yang bersalah harus dihukum sesuai dengan ketentuan hukum
Islam meskipun pada anaknya sendiri; (putra mahkota). Suatu ketika, saat sedang
berjalan, di halaman, secara tidak sengaja permaisuri raja
bersenggolan dengan Raden Mas Panji (Ntramahkota).
Raden Mas Panji kemudian memukul kaki ibu tirinya dan peristiwa itu
menyebabkan kematian sang permaisuri. Hukum harus di tegakkan, maka raja
memanggil seluruh pembesar kerajaan untuk memutuskan hukuman. Prabu Anom
memberikan hukuman mati kepada putra mahkota tercinta. Prosesi hukuman mati
kepada putramahkota dipercayakan kepada Patih Singarepa, tetapi sang patiht idak
kuasa dan tiada mampu menjalankannya. Akhirnya oleh Patih Singarepa, Raden Mas
Panji diseberangkan ke Alas dan dititip kepada salah seorang Demung Alas yang
menjadi sahabatnya. Itulah sebabnya bergelar Raden Mas Panji Tilar
Negara (Tilar Negara artinya meninggalkan
negaranya). Sekembalinya Patih Singarepa menjalankan tugas kemudian disampaikan
kepada sang raja bahwa prosesi telah dilaksanakan sebagaimana petunjuk
yang dititahkan.Raja Prabu Anom pun menangis sedih karena sangat sayangnya
kepada sang putra mahkota.
Setelah wafatnya Prabu Anom kemudian
Patih Singarepa meminta kembali Raden Mas Panji Tilar Negara untuk kembali
keSelaparang. Patih Singarepa menyampaikan bahwa sebelummeninggal baginda
mewasiatkan Raden Mas Pamekel sebagai pemegang tahta kerajaan. Mengetahui
kejadian itu, Raden Mas Panjimenerima keputusan dengan ikhlas dan merelakan
adiknyamenduduki tahta kerajaan. Setelah sampai di Lombok, Raden MasPanji Tilar
Negara tidak ke Selaparang supaya adiknya mendapatkanketenangan dalam memimpin
kerajaan. la kemudian membuat pemukiman
di Hutan Saba di atas Gunung Tembeng (sebelah selatanKopang sekarang). Patih Singarepa dengan setia mendampingi Pangeran
Raden Mas Panji Tilar Negara. Pemukiman tersebut kemudian berubah menjadi
pedukuhan yang disebut PedukuhanTembeng. Penduduknya hidup dengan tenang dan
damai.Raden Mas Panji Tilar Negara dikawinkan dengan puteri Patih Singarepa. Dalam perkawinannya itu, Raden
Mas Panjimemperoleh dua orang putera, yaitu Raden Pringganala dan
RadenTerunajaya. Setelah dewasa kedua putra tersebut memiliki sifat dankegemaran yang bertolak belakang: Raden
Pringganala sangat gemar mengumpulkan dan memelihara berbagai jenis
burung, sementaraRadon Terunajaya sangat gemar mengumpulkan berbagai macamsenjata.Ketika Raden Mas Panji Tilar Negara meninggal
dunia, beliau dimakamkan di daerah Tembeng. Sedangkan pemimpin pedukuhan
digantikan oleh Raden Pringganala. Suatu hari RadenTerunajaya menasehati
kakaknya supaya mau ikut mengumpulkansenjata, akan tetapi ditolak
sehingga menimbulkan perselisihanantara
keduanya. Raden Pringganala kemudian mengusir RadenTerunajaya dari Tembeng.
Raden Terunajaya pun meninggalkanPedukuhan Tembeng dan membuat pemukiman di
hutan Lengkukun.Di pemukiman tersebut beliau beserta para pengikutnya membangun
masjid dan pasar. Pemukiman inilah yang kemudian berubah menjadi Kedatuan
Langko dengan Raden Terunajaya sebagai pemimpinnya .
BERKEMBANGNYA
KEDATUAN LANGKO
Raden
Terunajaya berniat hendak memberikan pelajarankepada kakaknya akan arti
pentingnya persenjataan. Makadisusunlah rencana penyerangan ke pedukuhan
Tembeng. Teknik penyerangan diserahkan sepenuhnya ke Patih
Singarepa. Strategiyang digunakan sangat sederhana yaitu mengumpulkan
semuawanita, anak-anak, orang dewasa sebagai pembawa hewan piaraanseperti sapi,
kambing, kerbau, kuda dan lain-lain. Sebagai lapisanterakhir adalah pasukan bersenjata
lengkap dengan bedil, tombak, panah dan sebagainya. Strategi ini dilakukan
karena RadenTerunajaya memang tidak menginginkan adanya korban jiwa. Hal
ini juga sebagai rasa hormat dan sayang masih sangat mendalam
kepadakakaknya.Pada tengah malam semua pasukan harus segeradiberangkatkan agar tiba di pintu gerbang Tembeng. PedukuhanTembeng dikuasai tanpa adanya perlawanan yang
berarti. RadenPringganala pun menyerah. Beliau beserta para pengikutnya
yangsetia disarankan untuk pergi dari Tembeng dan mencari pemukiman baru.
Mereka pun mendirikan perkampungan Praubanyar di Lombok Timur
sekarang.Selain menaklukan pedukuhan Tembeng, Kedatuan Langko di bawah
pimpinan Patih Singarepa dan Patih Singaulung jugamenaklukan Kedaro (kerajaan Kedaro).
MENYAMBUNG
TALI PERSAUDARAAN
Setelah menguasai Tembeng, maka
Kedatuan Langkosemakin luas dan meningkat menjadi kerajaan. Raden
Terunajayamenjadi rajanya dan bergelar Prabu Langko. Raden Terunajaya mempunyai
empat orang putera yang semuanya laki-laki. Masing-masing bernama: Raden Putra, Raden Natadiraja,
Raden Ajiwayah dan RadenAjiundak. Sementara
itu diberitakan juga bahwa sangkakak Raden Pringganala di Praubanyar juga sudah
mempunyai 4(empat) orang putri yang masing-masing bernama: Denda Suparta,Denda
Suparah, Denda Supadan dan Denda Supayang. Patih Singarepa menyarankan agar
menyambung kembali persaudaraan yang lama terputus dengan jalan
mengawinkankeempat putra Raden Terunajaya dengan keempat putri dari
RadenPringganala, Anjuran tersebut diterima
dengan lapang dada.Akhirnya bertautlah persaudaraan Kerajaan Langko dan
Praubanyar.Keempat pasangan tersebut adalah:- Raden Ajiundak beristrikan Denda
Supayang.- Raden Ajiwayah beristri Denda Supadan.- Raden Natawijaya beristri
Denda Suparah.- Raden Putra beristri Denda Suparta.
KERUNTUHAN
KEDATUAN LANGKO
Raden Ajiwayah
diangkat sebagai putra mahkota danmenggantikan Raden Terunajaya sebagai Prabu
Langko. Kemudianraja ini mempunyai anak bernama Raden Suryanata. RadenTerunajaya dan Path Singarepa meninggal dan dimakamkan diLangko. Pada masa kekuasaan Raden Ajiundak
pemerintahansemakin mundur sehingga penyerangan Karangasem yang bergabungdengan
Arya Banjar Getas tidak dapat ditangkal. Akhirnya kerajaanLangko pun menyerah
kalah.
KERAJAAN
PEJANGGIK
BERDIRINYA
PEJANGGIK
Selain kerajaan
Selaparang yang memiliki jangkauankekuasaan relatif luas di Gumi Sasak,
terdapat pula kerajaanPejanggik. Di sisi lain, berdirinya kerajaan Pejanggik
lebihdisebabkan karena kerajaan Selaparang yang dianggap mampumengayominya
ternyata tidak mampu menjalin hubungan yangharmonis dengan wilayah sekitar.
Maka kerajaan Pejanggik punmelepaskan diri dari Selaparang.Berbeda dengan
Selaparang yang merupakan daerah pesisir,maka Pejanggik merupakan kerajaan yang
berada di wilayah pedalaman. Kerajaan Pejanggik yang terletak di daerah
pedalaman memang cenderung statis, akan tetapi kondisinya lebih tenang
dan penuh dengan kewibawaan. Daerah kekuasaan Pejanggik meliputi pantai barat sampai pantai timur pulau Lombok, dari
Belongas hingga Tanjung Ringgit. Berdirinya
kerajaan Pejanggik bermula dan menyepinya Deneq Mas Putra Pengendengan Segara
Katon ke daerah Rambitan. Beliau didampingi oleh putranya, Deneq Mas Komala
Sempopo, yang kemudian menurunkan raja-raja Pejanggik. Dari keturunan Deneq Mas
Komala Dewa Sempopo inilah pada generasi kelima menurunkan Deneq Mas Komala
Sari. Kemudian Deneq Mas Unda Putih pada generasi keenam dan dilanjutkan
oleh Deneq Mas Bekem Buta Intan Komala Sari
pada generasi ketujuh. Kakak Deneq Mas Bekem Buta Intan Komala Sari yang
bernama Pemban Mas Aji Komala dilantik sebagai raja muda dan mewakili Gowa di
Sumbawa pada tangga130 November
1648M. Sejak itulah tercatat
bahwakerajaan Pejanggik mulai mengalami perkembangan.
BERKEMBANGNYA
PEJANGGIK
Kerajaan
Pejanggik mengalami perkembangan yang semakin pesat
setelah bertahtanya Pemban Mas Meraja Sakti. Beliau kawin dengan putri Raden
Mas Pamekel (Raja Selaparang) bernama Putri Mas
Sekar Kencana Mulya. Dewa Mas Pakel sebagai raja diSelaparang menyadari
kekeliruannya selama ini yang terlalu banyak memperhatikan Sumbawa dan
melupakan Pejanggik yangmerupakan saudaranya. Selanjutnya raja Selaparang
menyerahkan berbagai benda pusaka dalem ke Pejanggik yang merupakan
pertanda bahwa Pejanggik menjadi penerus misi pemersatu di Gumi Sasak.Hal
ini membuat raja muda Raja Mas Kerta Jagat yang merupakan pengganti selanjutnya
di kerajaan Selaparang semakin tersinggung. Bergabungnya Arya Banjar Getas
membuat Pejanggik semakin kuat. Tetapi hal ini justra menyebabkan semakin renggangnya
hubungan antara Selaparang-Pejanggik. KerajaanPejanggik pun mempersatukan
kerajaan-kerajaan kecil lainnya seperti Langko, Sokong, Bayan, Tempit dan Pujut. Kerajaan lainnya dijadikan
kedemungan dengan gelar kerajaan seperti Datu Langko, Datu Sokong, Datu Pujut dan lain-lainnya. Sedangkan raja
Pejanggik sendiri memakai gelar yang sama dengan kerajaan Selaparang yaitu
Pemban. Semua. itu juga merupakan basil kepiawaian Arya Bonjar Getas dalam
menjalankan tugas-tugasnya dalam peperangan. la pun mendapat gelar tanirihan
yaitu "Surengrana" dan "Dipati Patinglanga". Secara
bertahap, strategi-strategi yang digunakan oleh AryaBanjar Getas adalah sebagai
-berikut:1.Melakukan konsolidasi ke
dalam Pejanggik.
2Mengisolir
Selaparang dengan mendekati kerajaan-kerajaan keluarga Bayan.
3Menggerogoti kerajaan
Selaparang dengan menguasai wilayahseperti Kopang, Langko, Rarang,
Suradadi, Masbagik, Dasan Lekong; Padamara,
Pancor, Kelayu, Tanjung. Kalijaga, barukemudian masuk ke Selaparang. Arya
Banjar Getas melakukan sebuah strategi konsolidasi dengan menyerahkan keris
sebanyak 33buah kepada raja
Pejanggik,lalu mengarak berkeliling dan menyerahkannya kepada
para prakanggo untuk kemudian ditukar dengan keris pusaka masing-masing.
Penukaran tersebut merupakan suatu bentuk kesetiaan dan loyalitas tunggal
kepada raja Pejanggik. Keberhasilan Arya Banjar Getas melakukan berbagai
gerakan tersebut langkah demi langkah disebut Politik Rerepeq. Bila
ditinjau dari segi kekuasaan, kerajaan Pejanggik
sangat solid, akan tetapi langkah-langkah yang ditempuholeh Arya Banjar Getas
dianggap merombak tatanan hubungan yang sudah merupakan budaya turun-menurun.
KERUNTUHAN
PEJANGGIK
Pada generasi ke sembilan, tahta dilanjutkan oleh PembanMas Komala Kusuma. Nampaknya beliau lebih banyak
berperan sebagai seorang ayah yang baik ketimbang seorang raja yang mampu membawa
Pejanggik menjadi kerajaan yang maju. Pemban Mas Komala Kusuma memang banyak
memperingatkan putranya (Meraja Kusuma) atas ancaman Selaparang karena terlalu
kagum dan terpesona, dengan patih Arya Sudarsana yang datang membawa 33 keris
sebagai tanda setia dan siap mengabdi untuk kebesaran Pejanggik. Pemban Mas Meraja Kusuma berhasrat melamar putri dari kerajaan
Kentawang. Proses melamar Putri Kentawang tersebut dipercayakan kepada
Arya Banjar Getas. Melihat kecantikan Putri Kentawang,
Arya Banjar Getas temyata juga memiliki keinginanyang mendalam, untuk
mempersuntingnya. Oleh karena itu, AryaBanjar Getas melaporkan bahwa Putri
Kentawang tidak cocok bersanding dengan raja. Laporan
tersebut ditanggapi positif sehinggaPutri
Kentawang diserahkan kepada Arya Banjar Getas.Setelah terjadi perkawinan
AryaBanjar Getas dengan. Putri Kentawang,
raja Pejanggik sempat melihat Putri Kentawang. Ternyata ia sangat
tertarik, kagum dan jatuh cinta. Untuk mendapatkan
Putri Kentawang, Pemban Mas Meraja Kusuma mengutus Arya Banjar Getas
menjalankan sebuah misi. Dengan kepergian Arya Banjar Getas, hampir saja
raja Pejanggik menodai Putri Kentawang.
Sepulang dari menjalankan misi, kejadian tersebut dilaporkan Putri kentawang
kepada suaminya, Arya Banjar Getas.Mendengar hal tersebut, Arya Banjar Getas
marah besar. Kemudian berkembang menjadi perselisihan dan
pemberontakan pada tahun 1692M.
Dalam pemberontakan tersebut Arya Banjar Getas meminta bantuan kerajaan
Karangasem Bali, sehinggaPejanggik dapat dikalahkan. Raja Pejanggik ditawan dan
diasingkan, kemudian meninggal dunia di Ujung Karangasem. Sedangkan
para bangsawan banyak yang melarikan diri ke Sumbawa. Penyerangan
Karangasem bukan hanya ke Pejanggik tetapi terus dilanjutkan ke kerajaan Parwa,
Sokong, Langko, dan Bayan. Semua kerajaan menyerah tanpa perlawanan yang
berarti.SetelahAnakAgung Karangasem bersekutu denganArya Banjar Gems, satu
persatu kedemungan se-Lombok digempur. Akhirnya pada tahun 1740 M seluruh
pulau Lombok dapat ditaklukkan.
KEDATUAN
ARYA BANJAR GETAS
Arya Banjar
Getas datang ke pulau Lombok dari Jawa Timur dengan membawa pengiringnya.
Mula-mula mereka singgah dikerajaan Sokong Tanjung di Lombok Utara sekarang.
Arya Banjar Getas ditugaskan untuk membuat patung, akan tetapi patung
yangdibuat menimbulkan kecurigaan Datu Sokong. Arya Banjar Getas pun
disingkirkan dari Sokong. Kemudian Arya Banjar Getas bergerak ke timur
hingga sampai di Wanasaba (itulah sebabnya diWanasaba ada sebuah desa bernama
Banjar Getas). Di Wanasaba ia sakit, kemudian ia pun bernazar jika ia sembuh
kelak maka ia akan menghadap ke raja Selaparang. Di kerajaan Selaparang ia pun
jugamenemukan nasib yang kurang baik karena dituduh berbuat yang tidak senonoh
dengan putri raja. Akhirnya Arya Banjar Getas juga disingkirkan dari
Selaparang. Hal itulah yang membuat Selaparang benci terhadap Pejanggik
karena menerima Arya Banjar Getas sebagai patih.Versi lain menyebutkan bahwa
Arya Banjar Getas berasaldari Bali bagian utara. Oleh sebab itu sering disebut
dengan ungkapan pendek "Dengan Bali Selam, Petelik Datu Bali".
A. BERDIRINYA
KEDATUAN ARYA BANJAR GETAS
Kerajaan Selaparang bersama Amasa
Samawa berhasil mengusir Arya Banjar Getas sampai di Pagutan. Dari Pagutan
AryaBanjar Getas bergabung dengan kerajaan Pejanggik. la kemudian banyak
membantu Pejanggik dalam melebarkan sayap kekuasaannyadengan menggunakan
politik Rerepeq. Politik Rerepeq yang dijalankan terus berlanjut hingga ke
Mambalan dan Sokong. Sebelum politik
Repepeq sampai ke Bayan, raja Pejanggik justru mengambil kebijakan untuk membersihkan wilayahnya dari
pengaruhPagesangan dan Pagutan.Kerajaan KarangAsem Bali yang memang ingin
menguasai kerajaan-kerajaan di Lombok mendarat di Pantai Padang Reak. Hal ini
dimanfaatkan oleh Arya Banjar Getas dengan meminta bantuan Karang Asem untuk
menyerang Pejanggik dan Selaparang.Kemenangan Arya Banjar Getas dan Karangasem
dalam peperangandi Tanaq Beaq menyebabkan hubungan keduanya semakin
baik.Hubungan baik tersebut dituangkan dalam sebuah sumpah bahwamereka akan
selalu bergandengan tangan secara damai turun-temurun. Kemudian keduanya
membuat perjanjian yang dikenaldengan "Perjanjian Timur dan Barat
Juring". Isi perjanjian tersebutadalah, untuk bagian barat dimiliki dan
dikuasai oleh Karangasemsedangkan bagian
sebelah timur dimiliki dan dikuasai oleh AryaBanjar Getas.Batas antara
kedua bagian tersebut adalah Sungai Pandan,Sweta Penanteng Aik, Pelambik,
Ranggagata, dan Belongas. Raja Karangasem
menempatkan wakilnya I Wayan Tegeh dengan ibu kotaTanjung Karang, kemudian
dipindah ke Mataram. Sedangkan AryaBanjar Getas mendirikan kerajaannya
di Memelaq dan menguasai wilayah Batu
Kliang, Puyung serta Praya.
B. BERKEMBANGNYA
KEDATUAN ARYA BANJAR GETAS
Langkah awal
yang dilakukan Arya Banjar Getas adalahmengkonsolidasikan kekuasaannya ke wilayah-wilayah
kedemunganyang semula dikuasai raja Pejanggik dan dijadikan
sebagai pemegang kekuasaan di daerahnya dengan sebutan
"Perkanggo"(penguasa). Kemudian kebijakan Arya Banjar Getas
adalahmembangun masjid, pasar serta pelaksanaan syariat Islam secaramurni,
rakyatnya tidak dipunguti pajak.Selama pernerintahannya, Arya Banjar Getas
membagiwilayah kekuasaan kepada putra-putrinya maupun menantunya yaitu:1.Dende Wirachandra dikawinkan dengan Panji Langko dan
diberiwilayah kekuasaan meliputi Mujur, Marong, Ganti hingga ke lautsebelah timur.
2Raden
Juruh diberi kekuasaan untuk memerintah di Batukliang
kan tetapi,
kerjasama Arya Banjar Getas denganKarangasem Bali tidak mendapatkan restu dari
datu-datu di daerahLombok. Oleh sebab itu, dalam
pemerintahannya banyak datu-datuyang
melakukan pemberontakan, antara lain:
1.Pemberontakan
Datu Bayan dan Datu Buluran. Kedua raja inimenyerbu Pringgabaya namun serangan
itu dapat ditahan dankeduanya tewas dalam pertempuran tersebut.
2. Pemberontakan
Datu Kadinding tetapi juga dapat dipatahkan.
3. Pemberontakan
Datu Semong Moh Jalaluddin, raja Sumbawa.Datu Semong tewas karena pengkhianatan
saudaranya. Perang inidilanjutkan oleh pembantu-pembantunya sampai tahun 1725
M.
4.Pemberontakan
Selaparang, yang juga dapat dipatahkan dansebagian rakyatnya diboyong ke
Sekarbela, Dasan Agung danRembiga.Keberhasilan Arya Banjar Getas dalam
menangkal setiapserangan dari luar memang lebih dikarenakan bantuan Gusti
KetutKarangasem.
C. KERUNTUHAN
KEDATUAN ARYA BANJAR GETAS
Adapun
penyebab keruntuhan Kerajaan Arya Banjar Getasadalah:
1.Banyak
kekacauan terjadi sehingga tidak berkesempatan untuk membangun dan menata
wilayah kekuasaannya sebagaimanamestinya.
2. Karangasem
ingkar janji terhadap sumpah yang pernah dilakukan. Banyak wilayah kekuasaan
Arya Banjar Getas yangdiambil alih.
3. Ketika Arya Banjar
Getas meninggal, putra-putra penggantinyakurang memiliki kemampuan dalam menata
kerajaan.Sedangkan yang menjadi raja selanjutnya adalah :
1. Raden Ronton.Dalam kepemimpinannya, Raden Ronton
memindahkan ibu kotake hutan Berora yang berubah menj adi Praya.
2. Raden Lombok Raden Lombok memperistri puteri raja
Sokong Prawira. Dari perkawinan tersebut lahir seorang putera bernama
Dene' Bangli.Pada masa pemerintahan Deneq Bangli terjadi pemberontakanDemung
Selaparang yang dibantu oleh komplotan bajak laut.Untuk menumpas pemberontakan
itu diperintahkanlah pamanDeneq Bangli untuk mengejar komplotan bajak laut itu
sampai keSumbawa. Dalam pengejaran ini, sesampai di Labuan Lombok, paman
Deneq Bangli menderita sakit kemudian meninggal duniadi Ketangga. Beliau
disebut Raden Hang Ketangga. Dene' Banglidiganti oleh puteranya bernama Raden
Mumbul.
3. Raden
MumbulRaden Mumbul gugur dalam suatu perang tanding denganDemung Bone Mamben
memperebutkan seekor kuda belang panji. Setelah Raden Mumbul meninggal
maka ia digantikanRaden Wiratmaja. .
4.Raden
WiratmajaPada masa pemerintahan Raden Wiratmaja daerahnya
banyak mendapatkan tekanan dari Karangasem. Karangasem memaksarakyat
membayar upeti sehingga timbullah Perang Praya pertama.Peperangan Praya I
ini merupakan titik awal berakhirnyakerajaan Arya Banjar Getas tepatnya pada
tahun 1841 M. Dengandemikian, pada
akhir abad ke-18sampai permulaan
abad ke 19 M,kerajaan Karangasem berhasil menjadi kerajaan terkemuka di
Bali.Kerajaan Karangasem Lombok Bagian Barat membentuk kerajaanMataram dan
kerajaan Singasari. Pada era inilah terjadi migrasi besar-besaran
orang-orang Bali ke pulau Lombok.
KERAJAAN
SAKRAA.
A. LATAR BELAKANG
Terjadi perang Puputan Sabil antara Pejanggik dengan
pihak Karangasem. Sedang Pemban Mas
Meraja Kusuma mendapatkanhukuman moral tidak diperkenankan ikut puputan sabil
olehayahandanya, Pemban Mas Komala Kusuma. la tidak beranimembantah perintah
ayahnya yang marah. la bertugasmenyelamatkan apa saja yang masih diselamatkan dan
harusmenyingkir ke Sumbawa sebagai penerus generasi mendatang
agar pada saatnya nanti dapat merebut kembali tongkat kekuasaannyayang
hilang. Beliau diiringi oleh sebagian pengawalnya, dan secarakhusus dilindungi oleh benteng Petak Purwadadi
yang kuat. Beliaumenetap dan membuka pemukiman baru sebagai perintis
imigranLombok di pulau Sumbawa bagian barat dan mendirikan desaJelenga di
wilayah kecamatan Jereweh sekarang.Merasa telah dilecehkan, beliau
sendiri bersumpah tidak akanmenginjakkan
kakinya di pulau Lombok. Tetapi beliaumempersiapkan generasi penerusnya,
Pemban Penganten Purwadadisebagai putra
mahkota pada generasi ke XI. la dinobatkan sebagairaja dalam pengasingan
didampingi oleh adiknya, Deneq Laki MasOrpa, dan saudara dari selir, Rade Nune
Ratmaja Tember.Setelah kerajaan Purwadadi sebagai benteng
terakhir Pejanggik dapat dihancurkan oleh Karangasem dan Banjar
Getas, para prajurit melarikan diri ke hutan-hutan sekitarnya, sebagian
lagimenyusul ke Sumbawa.Merasa sudah mapan, pihak Karangasem merasa curiga
atas perkembangan Banjar Getas. Mereka mengetahui bahwa dendamPejanggik
lebih besar kepada Banjar Getas daripada Karangasemsendiri. Maka mereka pun
mengirimkan utusan untuk mempersilahkan Pemban Penganten Purwadadi kembali
ke Lombok dengan syarat mau menjalin hubungan baik dengan Karangasem dan
bila suatu saat diperlukan bersedia untuk bersama-sama menghadapiBanjar
Getas.Pada mulanya Pemban Penganten Purwadadi menolak rencana tersebut.
Akan tetapi, mengetahui mulai adanya persainganantara Banjar Getas dengan
Karangasem, maka secara diam-diam beliau mengirimkan para
pengiringnya, termasuk ibu tirinya denganmembawa
serta Raden Nuna Ratmaja Tember yang masih kecilsebagai lambang dan wakil
sementara. Mereka mengambil tempat diGawah Pengkalik Tanaq, di seberang kali
utara Purwadadi. Tempatinilah yang dianggap sebagai cikal bakal berdirinya
kerajaan baruyang sekitar tahun 1870
M diberi nama Sakra.
B.BERKEMBANGNYA SAKRA
Didukung oleh para demung yang di
zaman Pejanggik dulumerasa kecewa tetapi akhirnya merasa prihatin karena
kehilangan pemimpin, dengan cepat daerah Sakra pun berkembang.Beberapa
tahun kemudian Pemban Penganten Purwadadimemerintahkan adiknya Deneq Laki Mas
Orpa menyusul pulang keLombok, menempati sisi selatan yakni di daerah Pijot
yang dianggaplebih mudah untuk menjalin hubungan ke Sumbawa. Terakhir
baru putra Pemban Penganten sendiri, Pemban Ilang Mudung yang jugamenjaga
dan menempati pesisir timur.Sebelum
kembali ke Lombok, Pemban Ilang Mudung telahkawin
dengan seorang putri bangsawan Sumbawa. Perkawinantersebut melahirkan dua orang
putra yakni Lalu Jelenga dan LaluCentung yang tetap tinggal di Sumbawa menemani
ibu besertakakeknya yang sudah sepuh, Pemban Penganten Purwadadi.Sedangkan
dari hasil perkawinan di Lombok, beliau belum berputra.Raden Dirangsa menemani ayahnya di Mudung Korleko. Adik-adiknya yang
memperkuat Sakra terdiri dari Raden Gde Angir,Raden Nuna Gde Lancung dan Raden
Pagutan.Sedangkan Deneq Mas Orpa, mempunyai seorang putri hasil perkawinannya dengan bangsawan Sumbawa.
putri itu bernama putri Bini Ringgit yang nantinya cukup memberikan peranan
dalamsejarah Sakra, bahkan Lombok pada umumnya.Pada tahun 1800 M
datanglah rombongan dari Gowa di bawah
pimpinan Karaeng Manajai, menapaktilasi dan menilik keadaan bekas wilayah
kekuasaan Gowa, Manggarai, Bima, Dompu,Sumbawa dan Lombok. Di Lombok, beliau
menemukan Selaparangyang sudah runtuh dan menyaksikan jejak jejak kerajaan
Pejanggik yang masih mempunyai hubungan darah dengan Selaparang.
DariLabuan Lombok beliau kemudian berlayar menuju Labuan TanjungLuar menemui
Deneq Laki Mas Orpa. Terjadilah kesepakatan perkawinan yang berbau
politik antara Pemban Bini Ringgit, putridari Deneq Laki Mas Opra dengan
Karaeng Manajai. Sebelum perkawinan
itu dilangsungkan, Karaeng Manajai kembali dulumenyelesaikan urusannya di Goa.
Barulah pada tahun 1805 M iakembali untuk menetap di Lombok dan kawin dengan
Pemban BiniRinggit. la ditugaskan di wilayah Ganti yang berbatasan denganBanjar
Getas. Perkawinan tersebut menghasilkan seorang putra bernama Dewa Mas
Panji Komala yang nantinya dalam usia yangsangat muda, memimpin perlawanan
pertama Sakra terhadapkekuasaan Karangasem. Seorang lagi putri hasil perkawinan
KaraengManajai dan Pemban Bini Ringgit bernama Denda Bini Nyanti.Sebagai
keturunan seorang pengembara, sejak muda DewaMas Panji Komala sudah
memisahkan diri dan tinggal di Beleka. Halitu
dilakukan juga atas perasaan kecewanya akibat ketegangan antaraorang tuanya.
Ibunda Dewa Mas Panji Komala, Pemban BiniRinggit, merasa dilecehkan atas
pernikahan Karaeng Manajai denganseorang gadis dari Gelanggang bernama La
Bunga.Perkawinan antara Pemban Bini ringgit dengan KaraengManajai dari Goa
ternyata cukup meresahkan para musuh bebeyutannya, yakni kerajaan-kerajaan
di Bali. Mereka resah dansangat mengkhawatirkan kondisi Karangasem yang sedang
dilanda persoalan internal antar puri dan berpotensi terjadi perang
saudaraantara Mataram, Pagesangan, Pagutan dan Singasari yang dianggaplebih
tua. Oleh karena itulah pihak Karangasem segera mendekatiSakra serta menuntut perlakuan yang sama melalui
perkawinan politik. Agaknya yang diincarnya adalah
Dende Bini Nyanti. Tetapi pihak Sakra
justru hanya mengirimkan puluhan gadis dari kalanganorang biasa saja untuk
dipilih, semuanya pun lantas ditolak dandikembalikan. Raja Karangasem kemudian
menyatakan akan datangsendiri dengan segala kehormatan dan kebesarannya.Menyikapi
rencana raja Karangasem tersebut, terjadilahsilang-pendapat dan pengelompokan.
Mereka yang moderat darikalangan para
tetua, terutama Karaeng Manajai sendiri, berpendapatsebaiknya tawaran
raja Karangasem tersebut diterima dengan sikap politis
juga. Hal itu dilakukan untuk mempersiapkan diri
terhadapkemungkinan-kemungkinan yang terjadi. Apabila memang sudahwaktunya
untuk merebut kembali tongkat yang hilang bisa denganmudah merebutnya dari
pihak karangasem yang terancam perangsaudara, bila perlu meminta bantuan
Sumbawa dan Goa untuk mencapai tujuan itu. Disamping itu, jika Karangasem
benar-benar dilanda perang saudara, siapa tahu melalui perkawinan
bisaditaklukkan tanpa kekerasan.Di lain piha lk-, terutama di kalangan
orang-orang muda,muncul sikap militansi yang justru dluukung oleh Pemban
BiniRinggit yang kecewa terhadap suaminya. Bahkan karenakejengkelannya
tersetut, ia menyebut suaminya orang luar yang tidak tahu perasaan rakyat
dan kawula bala yang setia dan siap matimembela kehormatan kerajaan Sakra
penerus Pejanggik. MenurutPemban Bini Ringgit, sekaranglah waktu yang tepat
memanfaatkantidakrukunnya puri Singasari dengan para saudaranya.Demikianlah,
diam-diam Sakra mempersiapkan dirimenghubungi
berbagai pihak yang , diharapkan akan memberidukungan. Bahkan untuk bisa
menarik dukungan Sumbawa, Gowadan orang-orang pesisir pantai, Dewa Mas Panji
Komala bersama ibudan adiknya ditarik masuk , Sakra. Dalam usianya yang sangat
muda,sekitar 16 tahun, Dewa Mas Panji Komala diangkat menjadi raja,sebagai lambang pemersatu sekaligus sebagai
senopati perang.Gerakan dimulai dengan membersihkan wilayah timur. Desa-desa
yang bersikap setengah hati dalam memberikan dukungan,digempur dengan kekerasan,
para pemimpin beserta anak¬istrinya disandera dan dibawa ke Sakra.
Meskipun kaget, Karangasem bergerak
cepat. Mereka berhasil meredam dan menunda perselisihansesama mereka. Jika
benar-benar menang, pihak Sakra tidak akan pilih bulu untuk menghancurkan
saudara-saudara kerajaanKarangasem yang ada. Pihak Karangasem menduduki
Mendana,Mujur dan Kopang. Meskipun Mendana, Mujur dan wilayah
selatan berhasil dibersihkan kembali, akan tetapi Kopang dibuat sebagai benteng
pertahanan yang sangat kuat, sehingga Raden Bendesa diKopang tidak dapat berkutik.Terlalu muda sebagai pemimpin dan tanpa
wawasan sertastrategi perang yang mapan memang sangat berpengaruh
terhadapkualitas kepemimpinan Dewa Mas Panji Komala, terutama di
dalam pengambilan keputusan. Desa-desa yang telah dibebaskan
tidak diduduki, dan ketika gagal menembus Kopang, para pasukan Sakramalah
kembali pulang.Konsolidasi kekuatan hanyalah berbentuk mengumpulkanorang
sebanyak-banyaknya bertumpuk di desa Sakra tanpa gerakanlanjutan. Bebasnya wilayah timur dan terkumpulnya kekuatan
yang besar membuat mereka puas dan merasa diri telah menang. Nasihatyang
tua-tua karena terlanjur bergerak haruslah terus menyerangtidak digubris bahkan
dijawab: "Kalau memang benar Bali itu jantan,silahkan dia datang, kita
tunggu disini saja".Pusat desa memang ditata, dilengkapi petak jonggah
yangkuat. Puri yang ada sebelumnya diperbaiki, begitupula tempat tinggalibu
suri Pemban Bini Ringgit bersama sang raja Dewa Mas PanjiKomala. Memang benar,
Dewa Mas Panji Komala mempunyaikharisma yang sangat kuat, berwibawa dan
pemberani, namuncenderung nekat tanpa perhitungan. Terpaksalah yang
tua-tua bergerak sendiri dengan kekuatan terbatas mengusir
kelompok-kelompok kecil prajurit, Karangasem yang masuk mengganggu desa-desa
yang telah dibersihkan.Gangguan-gangguan itu merupakan strategi yang tepat
agar Sakra terus sibuk, sementara Karangasem mempersiapkan diri
untuk serangan balik yang mematikan. Sebaliknya di pihak Sakra malahmerasa
puas, sibuk berpesta pora mabuk-mabukan. Beberapa kali serangan besar
yang dicoba Karangasem memang selalu dapatdipatahkan, tetapi mereka tidak tahu
bahwa pihak Karangasemsedang mempersiapkan diri dengan prajurit yang lebih
teratur dan profesional serta dilengkapi dengan taktik dan strategi yang
cukup jitu.
C. KERUNTUHAN
SAKRA (SAKRA BEDAH)
Karangasem menyadari, kendati pun
Sakra yang semulahanya daerah kecil di wilayah kekuasaannya, akan tetapi
memilikiketangguhan yang lebih dibandingkan Pejanggik. Sakra sangat
solid,merupakan pedaleman tunggal dan tidak memiliki pedaleman lain
di bawahnya, oleh karena itu wilayahnya sqngat utuh. Maka tidak mudah
mengalahkan Sakra dengan kekuatan konvensional. Dengandemikian Karangasem
benar-benar mempersipakan diri. Berbagai perlengkapan senjata seperti
bedil dan kapal (dengan nama Sri Cakradan Sri Mataram) dibeli dari Singapura. Selain itu, untuk
menambahkekuatan didatangkan pasukan dari
Karangasem dan Kelungkung.Karangasem memerlukan persiapan sekitar tiga tahun
untuk dapatmelawan Sakra sambil melancarkan serangan-serangan kecil kewilayah
Sakra. Seolah-olah hanya kekuatan kecil itu yang dimilikiKarangasem, hingga
saat itu pun tiba.Serangan balik dilancarkan oleh Raja Muda Mataram A.AGde
Karangasem. Satu demi satu desa diserang oleh Karangasemyang dilengkapi senjata
bedil. Tiap desa yang dilalui penduduknyadipaksa menjadi tameng. Sebagai
prajurit profesional, mereka tidak langsung menusuk ke jantung pertahanan
Sakra, melainkanmengggelar strategi Sapit Urang untuk mengepung Sakra.Setelah
melalui Rarang, Suradadi, Padamara, maka pangkalandi Kopang dipindahkan ke
Masbagik. Setelah itu menaklukan PenedeGandor, mereka pun memasuki wilayah
Surabaya. Meskipun PeSiraga Perkanggo Surabaya yang perkasa itu melakukan
perlawananyang gagah berani, akan tetapi tidak berdaya menghadapi pasukanyang lengkap
bersenjata bedil. Keadaan itu memaksa Pe Siraga Lokasi desa Sakra memang dipilih dengan pertahanandikelilingi
oleh kali yang dalam di sebelah timur, sisi selatan dan barat. Sedangkan di sebelah utara berderet bukit-bukit
sebagai benteng alam. Pasukan dari Kelungkung setelah menyapu Mujur,Ganti,
dan Beleka maju terus melalui Jerowaru dan Mendana. Lalu berhenti berkemah di sebelah barat sebelah kali Palung yang
dalam.Di sebelah timur tepatnya di bukit Selong, berkemah para
prajuritPagutan dan Pagesangan. Barulah kemudian pasukan induk menduduki bukit-bukit di sebelah utara untuk
perang urat saraf dimalam hari dengan menggelar pesta dan mendatangkan penari
Joget.A.A. Gde Karangasem menerapkan strategi Gelar Perang
Garuda Ngelayang. Para prajurit tameng yang terdiri dari orang-orang
Sasak,mereka juga ditugaskan untuk terus menerus membuat gangguandengan serbuan
setiap hari. Pengepungan yang berbulan-bulan tanpaserangan besar-besaran
benar-benar menyebabkan prajurit Sakramenjadi frustasi. Orang Sakra yang tidak
mengerti strategi perangmerasa tak habis pikir ketika siang dan malam
pihak Bali terusmenerus menembakkan
bedilnya, Pipian Langit, dan ditertawakansebagai orang kaya yang membuang-buang
mesiu. Mereka tak mengerti strategi perang urat saraf sementara bantuan
yangdiharapkan dari Goa dan Sumbawa tak kunjung datang karenakurang
koordinasi.Akhirnya prajurit Sakra tak punya pilihan lain kecuali
keluar mengamuk tanpa aturan melawan prajurit-prajurit Sasak sendiri yangdipergunakan
sebagai tameng hidup oleh prajurit Bali. Sementaraorang Bali sendiri berada pada barisan belakang mempergunakansenjata
lengkap. Pada pertempuran tersebut, Raden Nuna GedeLancung beserta saudaranya
gugur di sisi barat. Sementara di sebelahtimur yang dipertahankan oleh Raden
Benta, Raden Mombek, danRaden Bentabonter juga mengalami nasib yang sama.
Begitupuladengan pasukan induk di sebelah utara, meskipun mampumerobohkan
begitu banyak prajurit-prajurit Bali akan tetapi jugamengalami nasib yang
sama.Setelah banyak prajurit-prajurit tangguh Sakra yang tewas, barulah
prajurit-prajurit Bali maju dan memasuki Sakra dengan membawa
perlengkapan senjata lengkap. Puri yang hanya tinggaldan dipertahankan oleh Pe'
Siraga juga jebol dan diratakan dengantanah. Seluruh bangsawan Sakra mati,
kecuali para kanak-kanak yang
sebelumnya telah diungsikan ke Korleko. Pe Siraga sendiritewas sementara Raden Bini Ringgit menyiapkan
pusakanya danuntuk pertama kalinya meminta ampun kepada suaminya
sebelum puputan sabil. Raden Bini Ringgit meminta bantuan pada suaminyauntuk
menyelamatkan anaknya yang masih bertempur di dalam desa,akan tetapi Karaeng
Manajai menemukan putranya sudah tewas.Pemban Bini Ringgit karena sudah sepuh
dan tua gagal puputan sabil, dengan mudah ia ditangkap dan ditahan
sebagaisandra yang sangat berharga di Taman
Kelepug (Mayura) dandidampingi oleh anak tirinya. Perang Sakra ini berlangsung
padatahun 1824-1828M
meluluhlantakkan Sakra. Perang ini disebut"Peresak". Kerajaan Sakra
dianggap runtuh dan hanya berumur 50tahun, terhitung sejak 1780 M hingga dengan 1828M. Setelahkekalahannya, pihak Sakra kemudian
menjalin dan membinahubungan baik dengan erajaan Karangasem.
KERAJAAN
KARANGASEM BALI DI PULAU LOMBOK
BERDIRINYA
BALI DI LOMBOK
Permintaan bantuan dari Arya Banjar
Getas memuluskan Karangasem untuk menanamkan pengaruhnya di Lombok. Sebenamya
sejak semula Bali ingin menempati pulau Lombok bagian barat dengan
mengirim rakyatnya secara besar-besaran.Kemenangan yang diperoleh di Tanak Beaq dan adanya
perjanjianTimur Juring dan Barat Juring berarti
kerajaan Karangasem Bali memiliki posisi yang semakin mantap di Lombok.Pada
waktu Karangasem berkuasa penuh atas Lombok,rombongan orang-orang Bali datang
ke Lombok yang dipimpin olehtiga serangkai yaitu I Gusti Ketut
Karangasem adik raja Karangasems ebagai
pimpinan rombongan, Pedanda Gde Ketut Subali sebagai pimpinan agama, dan
Mas Poleng sebagai pengurus masalah-masalah pembangunan dan pertanian.Berdirinya
kerajaan Singasari (Karangasem Sasak) karenaorang-orang
Bali sudah semakin banyak di Lombok. Akhirnya, orang orang Bali di wilayah
kekuasaannya mendirikan beberapa buah desa yang merupakan kerajaan
kerajaan kecil seperti kerajaan Singasari (Karangasem Sasak) dengan rajanya
Anak Agung Ngurah Made Karang (1720 M), kerajaan Mataram, dengan
rajanya bernama Keluarga Raja dan Para
Bangsawan Anak Agung Bagus Jelantik, Kerajaan
Pagesangan, dengan rajanya bernama Anak Agung Nyoman Karang, kerajaan
Pagutan, dengan rajanya bernama Anak Agung Wayan Sidemen, dan kerajaan
Sengkongo, dengan rajanya bernama Anak Agung Ketut Rai B.
BERKEMBANGNYA
KARANGASEM BALI DI LOMBOK
Kerajaan
Karangasem bali menunjuk wakilnya di Lombok yaitukerajaan Singasari (Karangasem
Sasak). Hubungan antarakerajaan-kerajaan berdasarkan asas kekeluargaan untuk
mencapaikemakmuran dan kepentingan bersama. Untuk memperkuat persatuan ini raja Singasari mendirikan Pura Meru di
Singasari pada tahun 1774 M.Kerajaan
Singasari bertindak sebagai ketua di dalam sebuah pemerintahan federasi.
Pagesangan biasanya berposisi sebagai Patihsedangkan Kediri dan Sekongo dilebur
menjadi bagian dari Pagutan,sedangkan Kuripan terpencil sendirian.Adapun
pemerintah kerajaan Singasari (1740-1838M) berturut-turut
diperintah oleh tiga raja dengan gelar yang sama yaituI Gusti Made
Karangasem (I, II, dan III). Pada masa inilah terjadigelombang perpindahan orang Bali ke Lombok secara besar-besaran.Dalam
menjalankan pemerintahannya, untuk urusan ke bawahdiserahkan kepada para
punggawa. Sedangkan untuk menarik pajak kepada rakyat Sasak
diserahkan kepada petugas berasal dari sukuSasak. Sekongo' sebagai kota
pelabuhan banyak dikunjungi pedagang
irar. Hal ini dianggapnya sebagai penghalang. Untuk menambah kas
perbendaharan dan kekuasaannya, Singasari menaklukan
Sekongo'padatahun 1803M. Singasari
mengangapdirinya lebih mampu sehingga kerajaan yang lainnya tidak
dibiarkanmaju.Raja Singasari mempunyai empat orang anak, yang
sulung bemama Dewa Cokorda, kemudian Anak Agung Bagus Oka, Anak Agung
Bagus Karangasem dan yang bungsu bemama Agung AyuPutri yang dikawinkan dengan
anak Raja Mataram. Sebagai pengganti Raja Singasari, diangkatlah Dewa
Cokorda yangdidampingi oleh patihnya Gusti Gde Dangin.
PERLAWANAN
KEDIRI
Kesewenang-wenangan Singasari telah
memancing amarahKediri, sehingga secara diam-diam Kediri menyusun kekuatan dan mempengaruhi
Rincung Lilin, Penujak, Sakra, jerowaru, dan Kopang. Rencana pemberontakan ini dibocorkan oleh I Raspa. IRaspa adalah voorang kawula Kediri sebagai
pemegang gadai sawah Gde Banawi dari kaula Singasari. Pada 1804 M Singasari mengirim ekspedisi ke Kediri.Rakyat
Kediri yang tidak mau berperang pindah ke Pasengan. Kediri mendapat serangan
arah utara, selatan, dan barat. Pasukan Kediri dipimpin oleh Sura Tresna dan
Walamuka. sedangkan pasukan Singasari di bawah pimpinan Wiryalunglungan
dan Purusa Pakasutan. Pasukan Singasari terdesak mundur sampai ke sungai
Babak tetapi setelah datangnya balabantuan
dari Mataram, Pagesangan dan
Pagutan. Akhirnya Kediri dapat dikalahkan. SetelahKediri habis terbakar, Sura Tresna muncul dari utara dan mengangkat
senjata. la rela mati demi membela kehormatan dan kemerdekaan negerinya.
PERLAWANAN
SAKRA
Didudukinya kerajaan Karangasem oleh
Bulelengmenyebabkan raja Karangasem I, Gusti
Gde Ngurah Lanang, pergimenuju Lombok dan mendirikan keraton di Gunung Sari
pada tahun1824 M. Hal ini menimbulkan
kecurigaan pada pihak Mataram danPagutan karena menganggap Raja Karangasem
tersebut akanmenempatkan seluruh Lombok di bawah kekuasaannya. Timbullahsaling
curiga yang kemudian berlanjut menjadi perselisihan.Kondisi ini dimanfaatkan
oleh pemimpin Sasak dari Sakrayaitu Mas Panji Komala. Pada tahun 1826 M,
Raja Sakramengumumkan perang melawan
Singasari (kerajaan KarangasemSasak). Ada beberapa hal yang menyebabkan
perlawanan Sakrayaitu: Pertama, Raden Suryajaya, seorang perkanggo
merangkaptelik (mata-mata), melakukan korupsi dan sangat takut kalaurahasianya
terbuka. Kedua, sebagian besar bangsawan Sakra gelisahkarena anak gadisnya akan
diperistrikan raja-raja di Mataram.Ketiga, sejak lama Mas Panji Komala
menantikan saat yang tepatuntuk mernaklumkan perang terhadap kekuasaan Bali
(Singasari,Mataram, Pagesangan, dan Pagutan) Permakluman tersebut ditolak oleh Karaeng Manajai
(ayahdari Mas Panji Komala). Penolakan tersebut karena memangsebelumnya Mas
Panji Komala lebih berpihak kepada ibunya. Sepertitelah dikisahkan sebelumnya,
salah seorang putra raja Goa bemamaKaraeng Manajai diperintahkan untuk mencari
jodoh dari kalangankeluarganya yang ada di Lombok. Karaeng Manajai dibekali
sebuahkeris pusaka dan sebuah cincin. Sesampai di Lombok, KaraengManajai
menghadap kepada dua orang bersaudara Meraja Kusumadan Dewa Laki Orpa dan
mengeluarkan pusaka tersebut. Ternyatakeris dan cincin tersebut sangat cocok
dimiliki.Akhirnya Karaeng Manajai dikawinkan dengan Dene BiniRinggit (Putri
Dewa Laki Orpa, Pemban Mas Hang Pijot). Dari perkawinan tersebut, lahirlah
dua orang anak bernama Dewa MasPanji Komala dan Dene' Binti Nyanti. Dewa Mas
Panji Komalaterlahir sebagai penentang kekuasaan Bali di Gumi Sasak.
KaraengManajai kawin lagi dengan orang Mate'naling yang bernama Bungasehingga
hubungan dengan Dene' Bini Ringgit semakin renggang.Oleh sebab itu,
anak-anaknya memihak kepada ibunya. Inilah yangmenjadi latar belakang mengapa
nasehat Karaeng Manajai tidak diindahkan oleh Mas Panji Komala yang
berakhir dengankehancuran Sakra.Penolakan tersebut tidak menghalangi keinginan
Dewa MasPanji
Komala untuk tetap berperang melawan Singasari. Dewa MasPanji Komala memproklamirkan diri terbebas dari Karangasem.Raden
Suryajaya menggerakkan bala bantuan dengan mangajak danmengintimidasi desa-desa
Suradadi, Kopang, Rarang, Batukliang,dan Praya.Rencana penyerangan Sakra ke
Singasari, Mataram, Pagutandan Pagesangan terdengar oleh Singasari. Akhimya
perselisihan yangterjadi segera dihentikan untuk bersatu melawan kerajaan
Sakra. Bala bantuan dari pulau Bali didatangkan. Pada saat itu, raja
Singasari berjanji, bahwa apabila kerajaan Sakra dapat dikalahkan maka
daerahLombok akan dibagi-bagi kepada kerajaan-kerajaan, desa-desa,
danorang-orang yang membantunya. Pada tahun 1826 M pecahlah pertempuran antara
Sakradengan Karangasem Lombok di Kopang.
Pasukan Sakra terpukulmundur dan Kopang dijadikan lautan api oleh Singasari.
Setelah itu pasukan Singasari beserta sekutunya bergerak ke pusat
pertahananSakra. Bantuan dari Karaeng Manajai, Raja Abubakar dan RajaMenjeli
dari Sulawesi tak kunjung datang karena tertahan oleh banyaknya penjagaan di masing-masing pelabuhan. Bantuan terpaksamendarat
di Labuan Lombok akan tetapi didesak mundur sampaiSumbawa. Sakra terkepung dari segala arah. Pemban Aji berusahauntuk
membuka kepungan musuh dengan melakukan serangan kedesa-desa tetapi tidak
berhasil dan terdesak, kemudianmengundurkan diri ke Patondang.Pada saat yang
sangat kritis, Dewa Mas Panji Komalamenyerukan jihad fisabilillah. Pasukan
Singasari dan sekutunyaakhirnya dapat dihalau mundur sampai ke Masbagik. Dengan
adanyakemenangan yang gemilang ini membuat Dewa Mas Panji Komalamabuk
kemenangan dan membuat suatu kekeliruan. Semua prajuritnya menjadi
pengecut dan tidak berani menghadapi musuh,sehingga pada penyerangan
berikutnya, Sakra dapat dikalahkan.Dewa Mas Panji Komala menghilang dan ibunya
Dene' Bini Ringgit ditangkap dan ditawan di Taman Kelepung Singasari
(TamanMayura).Sesuai dengan janji yang diikrarkan oleh raja,
setelah peperangan usai, maka daerah kekuasaan dibagi dengan
perincian berikut: (1) Mataram diberikan desa-desa yang berada di sebelahtimur
sungai Babak, (2) Pagesangan diberikan
desa-desa Suradadi,Suralaga, Kembang Kuning, dan desa Surabaya, (3)
Pagutandiberikan desa-desa seperti Batujai,
Batukliang, dan Batutulis, (4)Sedangkan sisanya adalah wilayah kekuasaaan
Singasari.
RUNTUHNYA
SINGASARI
Setelah perang Sakra, ternyata perselisihan lama kembalitersulut yang mengakibatkan terjadinya perpecahan
antar merekasendiri. Di sisi lain, ketikakerajaan Gunung Sari
dipersatukan dengan kerajaan Mataram oleh kerajaan Singasari. Kerajaan Mataram
tidak dapat menerima keputusan
tersebut. Tindakan sewenang-wenangserta adanya gejala untuk menghapus
kerajaan-kerajaan kecilmenyebabkan pihak Mataram mulai mendekati dan
mempengaruhidesa Kopang, Batukliang, Praya, Sakra dan lain-lain
untuk menggempur Singasari. Secara
umum dapat dikatakan bahwa, penyebab keruntuhan kerajaan Singasari sebagai
berikut:1.Masing-masing kerajaan
tersebut merasa paling baik.
2Tindakan
Dewa Cokorda yang kurang baik seperti: perbuatanyang tidak senonoh dengan
saudara kandungnya sendiri.Kemudian, selalu merusak serta merampas daerah
kerajaanMataram dengan membuat hutan perburuan baru yangmempersulit rakyat
Mataram mencari kayu dan alang-alang.Pemerintahannya juga kurang adil sehingga
menyebabkanKopang dan Praya lebih dekat dengan pihak Mataram daripadaSingasari.
3Kebencian
Pagesangan kepada Singasari karena hampir semuakeluarga Raja Pagesangan tewas.
Hanya seorang yang dapat lolosdan melarikan diri ke teluk di Sumbawa.Ketika
terjadi perebutan wilayah antara Penujak (termasuk wilayah
Singasari) dengan desa Kateng (termasuk wilayahMataram), maka pada tahun 1838M, raja Mataram
memaklumkan perang kepada Singasari. Maklumat tersebut ikut mempengaruhi desa
Batukliang, Kopang, Praya dan Sakra. Selanjutnya kerajaanMataram dibantu oleh kerajaan Pagesangan dan
Pagutan. Mereka juga didukung oleh Kapten King, pedagang Inggris dan
nakhoda kapal yang bernama Ismail. Kemudian Karangasem Bali jugamendatangkan 6.000
pasukan untuk membantu Mataram. Sedangkan pihak Singasari dibantu oleh
Lange (pedagang Denmark) danseorang pedagang dari Skotlandia.Dalam peperangan
tersebut, Mataram berada dalam keadaan kritis setelah tewasnya Raja Sepuh I
Gusti Karangasem III di Rumak.Pada saat itulah Sakra bergabung dengan Kuripan
membantuMataram dalam menggempur Singasari. Kerajaan Singasari dikepungdari
segala jurusan, seluruh penghuni Singasari melakukan puputan di Sweta.
Dalam peperangan ini, istana Singasari dibakar dan semua keluarga raja tewas kecuali dua orang anaknya
yang masih kecil,seorang perempuan dan laki-laki, mereka kemudian dibawa
keKarangasem Bali. Sedangkan Gusti Gde Dangkin, Patih Singasari,tewas di
Pamotan. Kerajaan Singasari menyerah kalah terhadap kerajaan Mataram pada tahun
1839 M.
KERAJAAN
MATARAM
A.BERDIRINYA
MATARAM
Kekalahan Singasari telah mengangkat derajat kerajaanMataram. Orang-orang
yang membantu Mataram diberi hak otonom serta diangkat
menjadi pejabat, seperti Gusti Wanasari,Gusti Gde Wanasara, SangWahayan
Lebah yang diangkatmenjadi Punggawa dan.SangBonaha yang diangkat
menjadiPatih.Pada tahun 1839 M
SangBonaha dipengaruhi oleh Langesehingga berbalik melawanMataram. Sementara
untuk membunuh sang Bonaha sangatlahsulit karena ia konon sakti mandraguna.
Namun raja tidak kehilangan akal, ia mengancam bangsawan
Batujai dan akan diturunkan kastanya jika dalam waktu3 bulan
tidak mampu membunuh Sang Bonaha. Sehari sebelum ancaman berakhir Mamiq Salim berhasil membunuh Sang Bonahayang A. A.
Ketut Karangasem dikatakan sakti mandraguna.Dari kalangan orang Sasak, Dene'
Batu Laki dan Dene' LakiGaliran dari Kuripan diberikan hak otonomi di bagian
sebelah timur sungai Babak dan sungai Belimbing. Begitupula Kopang,
Mantang,Rarang, Praya diberi hak otonomi tanpa membayar pajak keMataram
B.BERKEMBANGNYA
MATARAM
Kerajaan Mataram sebagai penguasa
tunggal di pulauLombok
berturut-turut diperintah oleh tiga raja. Raja yang pertamaAnak Agung Ketut Karangasem IV (1838-1850 M), yangmengkonsolidasikan Mataram sebagai
kerajaan tunggal yang bercorak sentralistik dan represif. Raja kedua
adalah Anak AgungMade Karangasem (1850-1872M), di bawah raja inilah dilakukanrenovasi atas Taman Kelepug menjadi
Taman Mayura. Dibangun pula Pura Meru, Tamaiq Suranadi, Lingsar,
dan dirintisnya pembangunan Taman Narmada yang diberi ukir kawi dan
selesaitahun 1866 M. Kemudian Cakranegara (negara yang sudah
bulat bersatu) ditata sebagai pusat pemerintahan. Raja terakhir yang
paling bungsu adalah Anak Agung Gede Ngurah Karangasem (1872-1894M), yang dinobatkan sebagai raja dalam usia 70
tahun lebih.Raja Mataram mengawini Dende Aminah dan namanyadiganti manjadi
Dende Nawangsasih (Nawang artinya tahu, Sasihartinya bulan). Perkawinan
tersebut konon berdasarkan petunjuk gaib. Dende Aminah alias Dende Nawangsasih
terkenal sangat taat menjalankan agamanya, dia sangat berpengaruh kepada
suaminya, sehingga diizinkan untuk mendirikan sebuah masjid yang dibangun dekat
Taman Mayura. Dia diperkenankan juga mendatangkan seorang guru agama.Gurunya
bernama Guru Baok alias Haji Moh. Yasin dari Kelayu. Dende Aminah memiliki
penasehat spiritual dari Arab bernama Sayid Abdullah. Dari perkawinan
dengan raja Mataram ini kemudian lahir seorang anak bernama Gapul atau Imam
Sumantri yang terkenal sebagai Datu Pangeran.Kerajaan Mataram mencapai puncak
kejayaannya, karena dengan mudahnya memerintah orang Sasak untuk ngayah membangun
berbagai tempat peribadatan tetapi banyak pula perkanggo Sasak
menjadi kaya raya. Pada saat ini, Mataram mengubah
nama Singasari menjadi Cakranegara (negara yang bulat).Orang Islam bebas
beribadah bahkan di Ampenan dibangun sebuahmasjid. Selain itu, didatangkan pula
guru qur'an dan hadits. Mataram menjadi penguasa seluruh Lombok,
termasuk mempersatukan kerajaan-kerajaan yang dulu dibagi-bagikan, yaitu,kerajaan
Pagesangan, Pagutan dan Kediri. Kemudian keraton baru dibangun di tempat bekas
keraton kerajaan Singasari, dan dinamakan Puri Ukir Kawi yang dihuni oleh A.A.
Gde Ngurah Karang Asem dibantu oleh seorang anaknya yaitu A.A. Made Karangasem,
sedangPuri Mataram dihuni oleh anaknya yang lain yaitu A.A. KetutKarangasem,
sang putera mahkota calon pengganti ayahnya.
C. SISTEM
PEMERINTAHAN MATARAM
Pada awalnya,
susunan pemerintahan Mataram adalahsebagai berikut:Berbagai ketentuan yang
berlaku:
1.Punggawa
atau perkanggo diangkat dan diberhentikan oleh raja, berdasarkan keturunan
disamping kecerdasan dan keberaniannya.
2. Pemekel
dan keliang diangkat perkanggo oleh penggawa, berdasarkan keturunan dan
wibawa di dalam masyarakat dan atasnasihat pemuka masyarakat.
3. Penghasilan
perkanggo atau penggawa berasal dari pemberianizin tanah yang tidak terbatas
kepada rakyat yang dikerjakansecara gotong royong atau sebagai penggarap.
4.Bagi
perbengkel dan keliang mempunyai tanah pecatu, yangdapat dibedakan atas pecatu
pusaka dan pecatu mider.
5.Soal perselisihan antara wilayah
masing-masing punggawa, perkanggo,
perbekel, dan keliang, diberikan wewenang untuk menyelesaikannya
sendiri. Jika tidak dapat diselesaikan sendirimaka
harus diajukan ke struktur yang lebih tinggi.
6.Perkanggo
dan punggawa diberikan wewenang untuk mengatur dan menyelenggarakan
pemerintahan pada wilayah masing-masing.
7.Perkanggo
juga diberikan wewenang dan diwajibkan untuk mengumpulkan upeti/ membayar
pajak bentuk natura. Rakyatyang diwajibkan membayar upeti hanyalah golongan
yangmemiliki tanah. Untuk pekerjaan pembuatan, perbaikan ataupun pemeliharaan jalan, rakyat Sasak jugalah yang diwajibkanmelakukan
ngayah. Ngayah adalah sejenis kerja rodi. Rakyatdisuruh membangun berbagai
tempat ibadah, jalan¬jalan, jembatan, rumah-rumah para raja maupun orang
Bali. Selain itu juga sering kali diikutkan berperang
membela/membantukerajaan bila diperlukan.
D. PERANG
MATARAM - PAGUTAN
Salah seorang
putra raja Mataram yang sudah dewasadilamarkan seorang putri bernama Ayu Bulan dari
Pagutan. Akantetapi lamaran tersebut ditolak oleh pihak Pagutan.
KeberanianPagutan menolak lamaran tersebut karena dijanjikan bantuan
olehKuripan. Apabila terjadi peperangan melawan Mataram, pihak kuripan
bersedia membantu Pagutan. Kerajaan Mataram merasadilecehkan oleh peristiwa
tersebut, akhirnya peperangan pun tak dapat dihindari. Pada tahun 1839 M, Raja Pagutan, Gusti Ketut Putradengan beberapa orang keluarganya tewas. Hingga
perang usai, bantuan dari Raja Kuripan Dene' Laki Batu tidak kunjung dating
E.PENGHANCURAN KEKUASAAN SASAK
Peristiwa peperangantersebut sangat disesalkan olehMataram.
Semua itu terjadikarena ulah Kuripan.
AkhirnyaMataram mencabut hak otonomiyang diberikan kepada seluruhdesa-desa termasuk Kuripan,Praya, Kopang,
Mantang, Rarangdan lain-lainnya. Mataram beranggapan bahwa pemberianotonomi itu pada akhirnya
akanmenimbulkan malapetaka bagi pemerintahan Mataram Mataram menjadi
sangat hati-hati karena ia menyadari betul apabilakekuatan Sasak bersatu di
bawah kekuatan Islam maka bisamenimbulkan malapetaka bagi Mataram. Kemudian
Matarammelakukan upaya adu-domba.1.Peperangan
KuripanSiasat tersebut kemudian mulai dijalankan. Satu persatukerajaan
Sasak ditaklukan. Pertama diawali dari Kuripan. Kuripandiundang oleh Mataram
akan tetapi Dene' Laki Batu dan Dene' BatuGaliran
membawa para patih dan punggawa. Dalam pertemuantersebut pihak Mataram
menyerahkan wilayah sebelah timur sungaiBelimbing
menjadi bagian dari kekuasaan Kuripan, sedangkanwilayah sebelah barat sungai
itu akan dikurangi. Kuripan mintawaktu untuk berpikir. Setelah pulang mereka
sepakat untuk menolak permintaan tersebut. Pada undangan yang kedua
Dene' Laki Batu danDene' Laki Galiran dapat dibunuh pada tahun 1840 M.
WilayahKuripan diperintah langsung oleh
kedua putri Dene' Laki Batu,masing-masing Dende Rada dan Dende Sumekar
yang selanjutnyadibawa ke Mataram,
sedangkan anak laki-laki Dene' Laki Batumenghilang.
Perang Praya I
Penaklukan selanjutnya diarahkan ke Praya yang dipimpinoleh Raden Wiracandra. Berkali-kali Raden
Wiracandra ke Mataram,tetapi setiap kedatangannya selalu membawa pengiring yang
sangat banyak dan bersenjata lengkap. Praya sudah menyadari
bahwamalapetaka bagi dirinya hanya menunggu giliran saja. Praya sudahtidak
tahan lagi memelihara persahabatan dengan Mataram.Beberapa hal yang menjadi
sebab perang Praya I ini antaralain:a.Kerajaan
Mataram merobek-merobek (melanggar) perjanjianantaraArya Banjar Getas dengan I
Gusti Ketut Karangasem. b.Daerah kekuasaan Banjar Getas sejak lama
telah digerogotisedikit demi sedikit dengan mendirikan desa-desa otonomdibawah perintah langsung dari Mataram c.Dalam usahanya untuk menguasai seluruh Lombok,
KerajaanMataram selalu menjalankan politik adu domba antara para pemimpin
Sasak. d. Raden Wiracandra difitnah akan menyerang Mataram.Usaha terakhir
Mataram untuk menaklukkan Praya secarahalus, adalah dengan melamar putri Raden
Wiracandra yang ditolak oleh Praya. Maka untuk menyerang Praya, raja
Mataram menghasut desa-desa tetangganya untuk memusuhi Praya.Akibat hasutan
Mataram itu, seolah-olah Kopang dan Batukliang itu menjadi musuh utama bagi
Praya, maka Prayamenyerang Batukliang dan Kopang. Kedua desa itu
mendapat bantuan dari Mataram di bawah pimpinan Ratu Gde Wanasara yangdidampingi
oleh I Made Rai dan Gusti Made Kaler. Untuk menghindari korban yang lebih banyak, terutama anak-anak dan wanita,
maka raja Mataram memerintahkan supaya Praya ditunggu di perbatasan Praya
dan Batukliang. Wilayah Praya dikepung oleh pasukan Batukliang, Kopang dan
Mataram serta diperkuat pasukandari Batujai, Suradadi, Penujak, Jonggat Puyung,
Rarang, dan Sakra.Hampir setengah tahun lamanya terjadi perang tiada
berkesudahan,sehingga menimbulkan bencana kelaparan. Beberapa orang pasukanyang
keluar untuk mencari makanan dibunuh oleh para musuh. Halitu menyebabkan Raden
Wiracandra dan pembantunya gelisah.Mereka bertekad untuk perang fisabilillah.
Pada peperangantersebut, Raden Wiracandra tewas. Pasukan rakyat yang
fanatik,dibawah pimpinan Haji Umar menjalani perang fisabilillah.Semuanya
gugur di medan perang. Raden Tunggul, putra dari RadenWiracandra dapat meloloskan diri dan pergi ke Bugis. Para
putri- putri Raden Wiracandra dan tawanan yang lain dan sebagian lagi dibuang
ke Bali dan Tanjung (Lombok Utara), beberapa dari merekaada pula yang dibunuh.
Sejak itu Praya berada di bawah kekuasaanAnak Agung Gde Ngurah, raja
Karangasem. Sedangkan di Praya diangkat seorang pimpinan dari keturunan Banjar
Getas bernamaMamiq Sapian.Hancurnya kerajaan Praya menambah martabat Kopang danBatukliang.
Hal ini tidak menyenangkan raja Mataram. Politik pecah-belah terus dijalankan. Beberapa tahun setelah perang
Praya pertama, Jero Wirasari pimpinan Kopang, dipanggil ke Mataram.Ketika
Jero Wirasari berangkat bersama para pengiringnya, iadidakwa dan difitnah akan
memberontak ke Mataram. Rajamemerintahkannya untuk ke Pemenang (Lombok Utara)
dan tanpadisadari kemudian dikeroyok dan dibunuh oleh pasukan Mataram di bawah pimpinan Gusti Ketut Ning. Jenazahnya
dimakamkan oleh para pengiringnya di Pemenang. Sejak saat itu
Kopang mengalamikemunduran.Rencana Raja
Mataram untuk menguasai desa demi desasemakin menjadi jadi, sehingga ia tidak
lagi membedakan kawanatau lawan, yang penting tujuannya tercapai dengan mudah
dancepat. Satu-persatu sekutunya dihancurkan. Hal ini sangatmenggelisahkan para
pemimpin Sasak. Mereka tidak dapat bersatuakibat politik Mataram yang sangat
cerdik.Lima bulan setelah Kopang, tiba giliran Batukliang menuaimasalah. Raden
Sumintang diminta datang ke Mataram. Para bangsawan dan pembantunnya
melarang beliau datang ke Mataramuntuk memenuhi surat panggilan dari Anak Agung
Mataram itu.Setelah tiga kali surat diterima dan tidak dihiraukan juga;
makaMataram mengirim pasukan di bawah pimpinan Gusti Made Sangkauntuk menangkap
Raden Sumintang dalam keadaan hidup atau mati.Agar Batukliang tidak bernasib
seperti Praya, Raden Sumintangmenyerahkan diri di Aik Gering kepada pasukan
yang akanmenangkapnya. Disitulah beliau dibunuh oleh Gusti Made Sangka.Melihat
Radennya dibunuh, para pengiringnya bernama Tati'Engkis tidak dapat menahan
diri lalu mengamuk. Tetapi baru dapat menewaskan seorang musuh, ia pun
tewas. Jenazah RadenSumintang dimakamkan di
Batukliang.
Perang
Kalijaga
- Sebab-Sebab
TerjadinyaSebelum dilantik menjadi raja, AnakAgung Gde Ngurah Karangasem
berfikir bagaimana cara agar dua golongan yang berbeda agama bisa
berdamai. Atas petunjuk gaib dalam pertapaan di Batu Bolong, ia bermimpi
saat itu kejatuhan bulan di Kalijaga. Anak Agung Gede Ngurah
Karangasem bersama Gusti Gde Wanasara kemudian melamar Dende Aminah dari
Desa Kalijaga Lombok Timur. Dende Aminah dipercaya sebagai pemegang
Wahyu Kedaton Selaparang.Dende Aminah merupakan putri dari Dea Guru,
seorang pemuka Islam yang terkenal shaleh. Baliau adalah saudara dari
DeaMeraja, pemimpin desa Kalijaga. Dea Guru dan Dea Meraja
menolak lamaran itu karena sudah dijanjikan bantuan oleh Raja Amir
dari Desa Mamben dan Raden Kardiyu dari Korleko bila nantinya diserang
oleh Mataram.Anak Agung Gde Ngurah berkirim surat kepada Dea Gurudan Dea
Mraja untuk datang ke Mataram, tetapi undangan itu ditolak, karena datang
ke Mataram berarti mati. Penolakan surat tersebut sangat menyakitkan hati raja. Maka siasat
lamapun dijalankan, "Pecah dan
Kuasai".
- Perlawanan
KalijagaAtas berbagai pertimbangan, akhirnya surat pemanggilan tersebut
dipenuhi. Maka diutuslah Raden Kardiyu dim Raden Amir ke Mataram. Sesampainya di
Mataram, mereka diterima oleh Patih Gusti
Wanasara. Meskipun tanpa bukti, mereka dituduhmemberontak. Kemudian mereka
diikat dan dibawa ke Sema(Kuburan Bali) untuk menjalani hukuman mati.
Ternyata merekatidak mempan senjata. Gusti Wanara melaporkan kejadian yang
sangat aneh ini kepada Raja. Rajapun mengampuni keduanya dengan syarat
agar supaya mereka berdua bersedia menangkap Dea Raja dan Dea Guru dalam
keadaan hidup atau mati. Demikianlah, Mamben dan Korleko pun menyerang
Kalijaga. Namun serangan itu dapat ditahan oleh Kalijaga. Raden Amir
dan Raden Kardiyu tersadar, bahwa mereka harus berpihak kepada Kalijaga.
Akhirnya mereka pun berbalik melawan Mataram. Mereka berencana
menyerang kedudukan Mataram di Pringgasela dengan beberapa strategi: -Dari Barat Daya dipimpin oleh Dea Mraja
dibantu oleh Raden Kardiyu, Mamiq Lisah, Mamiq Putra, Pun Kebiandan Raden
Nuna Darmasih.-Dari Arah Timur
dipimpin oleh Dea Guru dibantu ol,eh Raden Amir, Pe Sumping, Mamiq-Dalu,
Papuq Lokah, Amaq Kedian, Mamiq Mesir, dan Pe Rumah.Ketika peperangan
berlangsung, RadenAmir dan RadenKardiyu ingat janjinya sehingga berbalik
melawan Kalijaga. RadenAmir, Raden Kardiyu, Pe Sriyaman yang
membela Mataram memukul mundur
pasukan. Kalijaga untuk kemudian membakar Kalijaga. Dea Meraja
dan puterinya Raden Muna Darmasih melarikan
diri naik perahu ke Bima, sedangkan Dea Guru bersama putrinya, Dende
Aminah dan beberapa orang pengiringnya bersembunyi di dalam sebuah
goa di hutan Bungus Bawi, namun musuh dapat menemukannya, sehingga mereka
dapat dibunuh.
F. MATARAM
MENEGAKKAN KEKUASAAN
Sistem
pemerintahari yangdigunakan pada masa itu adalah pemberian hak otonomi
terbataskepada desa di wilayah Timur Juring. Setiap desa mengangkat para pemuka desa untuk memungut upeti dan pajak, tetapimereka mendapat pengawasanlangsung dari
seorang Bali.Untuk memantapkan danmenegakkan kekuasaannya, Anak Agung
membuat peraturan- peraturan sebagai berikut:
1. Peraturan
tentang pertanahan.
2. Menghapus
gelar "Raden" bagiorang Sasak.
3. Menghapus prasasti dan
silsilah bagi orang Sasak.
4. Memperluas
perjudian sabung Ayam.
5. Pembagianhartapeninggalandidasarkanpatriarkat(dalam pengertian
bahwa jika seseorang meninggal dengan tidak mempunyai anak laki-laki, maka
harta peninggalannya itumenjadi hak milik raja).
6. Pemberian gelar "Jero" bagi pimpinan
Sasak.7.Pemerasan tenaga kerja untuk
pengabdian kepada raja.
G. RUNTUHNYA
KERAJAAN MATARA
Atas kondisi tersebut, parapemuka SasakmemintapemerintahHindia-Belanda untuk ikut campur dalam menangarii
perangLombok. Setelah menerima permintaan bantuan persenjataan bagirakyat
Sasak, pemerintah Belanda mengirimkan utusannya untuk melihat secara
langsung keadaan orang-orang Sasak. Dalam peninjauannya di Pulau
Lombok itu, Liefrinck melaporkan keadaanyang
sesungguhnya, yaitu terjadi berbagai penderitaan sepertiterjadinya bencana
kelaparan dan wabah penyakit yang menimpaorang-orang Sasak.Laporan dari
Liefrinck, utusan pemerintah Belanda tersebut,sangat
berpengaruh atas pemerintahan dan kekuasaan Bali diLombok. Laporan ini
ditanggapi dengan sangat teliti oleh pemerintahBelanda di Batavia. Belanda pun sangat perlu untuk ikut
campur menyelesaikan perang Lombok.Belanda berupaya untuk mempertemukan
orang Sasak danMataram, akan tetapi menemui jalan buntu. Akhirnya
Belandamengeluarkan ultimatum yang memberatkan Mataram. Padamulanya Mataram
menolak permintaan tersebut, akan tetapikemudian meminta menunda jawaban. Pihak
Mataram selalumengulur-ulur waktu. Melihat gelagat tersebut, Belanda
mendaratkan pasukannya di Ampenan. Maka man tidak mau, ultimatum
tersebutharus diterima.Setelah itu, Belanda menggelar pasukannya danmemindahkan
markasnya di tanah lapang di muka Pura Meru agar pembicaraan berjalan
cepat dan lancar. Belanda memaksa pihak Mataram untuk menandatangani surat
perjanjian yang disaksikanoleh pemuka-pemuka Sasak. Jenderal Van Ham menemui
para pemuka Sasak tersebut di Sisik Labuhan Haji, dan meminta merekaagar
datang ke Cakranegara. Akan tetapi pemuka-pemuka Sasak menolak undangan
tersebut. Setelah mendapat penjelasan secaralangsung dari Panglima
pasukan, akhirnya para pemuka Sasak menyepakati
untuk datang ke Mataram dengan mengirim dua orangutusan.Adapun isi perjanjian
antara Mataram dan Belanda yangtertanggal 7 Juni 1843
M sebagai
berikut:
1. Mataram
mengakui kedaulatan Belanda atas pulau Lombok.
2. Mataram
tidak lagi melakukan hak adat tawan karang.
3. Mataram
akan melindungi kepentingan perdagangan Belanda.
4. Mataram tidak lagi kontak atau melakukan
perjanjian dengan bangsa kulit putih lainnya.
5. Sebagai imbalan-Mataram diberi hak otonomi penuh
oleh Belanda dalam melaksanakan pemerintahan di Lombok.Kedatangan utusan
Sasak tersebut justru meninggalkan permasalahan
baru. Mereka justru meninggalkan tempat perundingandan memulai peperangan.
Keadaan ini menyebabkan banyak pasukanBelanda meninggal, salah satunya Jenderal
Belanda adalah JenderalVan Ham.Pada tahap selanjutnya, Belanda mengirim
ekspedisi yangsempurna dan melakukan penyerangan terhadap Mataram
dari berbagai penjuru. Serangan Pada tahun 1894 M tersebut berhasilmenghancurkan dan membakar puri hingga hampir
rata dengantanah. Mataram kemudian dapat ditaklukkan.Peristiwa penting yang
terjadi pada waktu itu ialahditemukannya keropak(naskah lontar) Desawarnama
yang kemudianterkenal dengan nama Negarakertagama. Menurut Brandes, naskahini
diketahui sebagai satu-satunya naskah yang berisi gambaran paling lengkap
tentang kerajaan Majapahit.(Secara umum sebab-sebab kekalahan Mataram, akan
dijelaskan pada Perang Lombok, Bab berikutnya)
PERANG
LOMBOK
A. LATAR BELAKANG
PERANG LOMBOK
Dikeluarkannya berbagai peraturan oleh kerajaan Mataram yang bertujuan untuk
memantapkandan menegakkan kekuasaannya, telah membawa kesengsaraan dan
penderitaan bagi rakyat Sasak. Adapun peraturan tersebut di
antaranya:(1) peraturan tentang pertanahan,
(2) MENGHAPUS GELAR
"RADEN" BAGI ORANGSASAK, (3) MENGHAPUS PRASASTI DAN SILSILAH
BAGI ORANG SASAK, (4)memperluas perjudian sabung ayam, (5) pembagian harta, peninggalan, (6) pemberian gelar
"Jero" bagi pimpinan Sasak, (7) pemerasan tenaga kerja untuk
pengabdian kepada raja.S ebelumnya, peperangan demi peperangan dilakukan oleh orang
Sasak untuk menyerang orang Bali tetapi tidak pernah berhasil karena tidak ada
persatuan. Peperangan tersebut adalah:1.Peperangan Praya I, yang dipelopori oleh keturunan Arya Banjar.2.Peperangan Kopang dengan gugurnya seorang
pahlawan Sasak Mamiq Mustiasih, adik dari Mamiq Mustiaji.3.Peperangan Batukliang dengan gugurnya pemuka desa
Batukliang Jero Ginawang.4.Peperangan
Sakra yang dipimpin oleh Mamiq Nursasih dan TuanGuru Haji Ali.Peristiwa-peristiwa
tersebut mengakibatkan kekuasaan Bali diLombok
semakin melemah, karena di sisi lain mereka juga disibukkan dengan mengirim
bala bantuan ke Karangasem Bali yang sedang berperang dengan kerajaan
Klungkung.
B.PERLAWANAN
PRAYA
Pada tanggal8Agustus 1891
M (2Muharram 1309 H)Mataram Guru Bangkol (Guru Ismail) bergerak
menuju medan pertempuran di Pakukeling dekat Kediri. Adapun
sebab-sebab pemberontakan Praya adalah: (1) pemerintahan Mataram
semakinsewenang-wenang, (2) dendam
sej ak Perang Praya I, (3)terbunuhnya
seorang ulama bernama Guru yang oleh perbekel Bali diPraya tanpa kesalahan yang
nyata. Dari sebab tersebut, yang palingmenyakitkan adalah sebab yang ketiga,
ketika Guru Bangkolmeminta keadilan, ditolak oleh raja Mataram, maka diputuskan
untuk mengangkat senjata.Pertempuran di Pakukeling, pasukan Guru
Bangkol berhadapan dengan pasukan A.A.
Made Karangasem, putra sulungAnak Agung Gde Ngurah Karangasem. Pada pertempuran
tersebut pasukan Bali dengan persenjataan yang lengkap dapat menghalauGuru
Bangkol sampai ke Praya (H. Lalu Lukman,2007). PasukanBali melanjutkan penyerangan, akan tetapi Praya
telah dikosongkan.Semua pasukan mengungsi ke desa-desa di sekitamya, kecuali:
GuruBangkol, Mami, Sapian, Haji Yasin, Mami' Diraja, Amaq Gewar,Amaq Semain,
dan seorang lagi, Amaq Tombok yang tetapmempertahankan masjid Praya.Kota Praya
tetap dikepung, namun ketujuh orang yangmenjaga masjid berganti-ganti untuk
memerangi musuh yangmengepung masjid. Jika sudah lelah melayani musuh, lalu digantidengan
yang lain. Selama berminggu-minggu orang Bali mengepungmasjid Praya,
namun tidak dapat juga direbut. Orang-orang Balitidak berani maju dan selalu mengandalkan orang-orang Sasak yangmasih
setia kepada mereka untuk menjadi pemuka dalam pertempuran.Sebuah keanehan
terjadi, meskipun dikepung selama berminggu-minggu oleh pasukan Bali
beserta bantuan pasukanSasak, mereka tetap tidak mampu menguasai Praya.
Sebenarnya strategi yang dipergunakan oleh tujuh pahlawan tersebut adalahdengan
membuat sebuah bubungan yang digerak-gerakkan olehorang-orang bersenjata,
sehingga semuanya tampak bergoyangdahsyat.Akhirnya secara
berangsur-angsur, rakyat yang telahmengungsi
kembali memasuki kota untuk mempertahankan kotaPraya. Hal ini menimbulkan
kecurigaan Anak Agung Made terhadapkesetiaan pasukan Sasak yang
membantunya.Karena kesal, ia mengeluarkan ancaman: jika pemberontakanPraya
selesai, maka semua Haji, semua Guru, dan semua pemukaSasak akan dimusnahkan.
Sedangkan yang lainnya akandiseberangkan ke Bali dan ditempatkan di
lereng-lereng gunung danhutan di Bali. Ancaman tersebut secara berturut-turut
dilakukanterhadap:1.Praya.Memanggil
Mamiq Ardita yaitu keluarga dari Guru Bangkoldengan tuduhan yang dibuat-buat
kemudian disingkirkan.2Batukliang.Memanggil
Mamiq Wirata (Jero Buru) keluarga MamiqGinawang karena tidak lagi dianggap
setia kepada raja Bali, laludibawa ke Cakranegara dan semuannya dibunuh.3. Kopang.Mamiq Mustiaji dari Kopang dan Mamiq
Mustiasih besertadua orang pengikutnya yang bernama Haji Husen alias GuruImam
dan Jero Ginawa alias Mamiq Ramelah. Tetapi merekadapat meloloskan diri pulang
kembali ke Kopang.4.Sakra.Tuan Guru
Haji Ali dari Sakra, yang setia membantu Anak Agung Made dalam menyerang
Praya, tetapi beliau mampumeloloskan diri pulang ke Sakra.
C. PERSATUAN
SASAK
Kegagalan-kegagalan yang selama ini
dialami oleh rakyatSasak ternyata karena memang belum adanya persatuan. Melalui
perundingan di Kopang akhirnya mereka mau bersatu untuk menata dan
menyusun strategi serta melakukan perlawanansecara menyeluruh terhadap kekuasaan Bali. Para pemuka
Sasak yang mengadakan pertemuan di
desa Kopang dan sekaligus bertanggungjawab atas wilayahnya antara lain:1.
Mamiq Mustiaji dari Kopang.2. Guru Bangkol dariPraya.3. Mamiq
Ginawang*dariBatuliang.4. Mamiq Nursasih dariSakra.5. Raden Melaya Kusumadari Masbagik.‡6. Raden Wiranom dariPringgabaya.Dalam
musyawarahtersebut diputuskan untuk membantu Praya dan mengangkat. TuanGuru
Haji Ali Batu dari Sakra sebagai panglima perang. Kemudian para pemuka
Sasak mengalihkan perhatian Anak Agung memperluasmedan perang, bukan
saja di kota Praya. Aturan penyeranganditetapkan
sebagai berikut:
1.Penyerangan ke
Pringgarata dilakukan oleh pasukan Masbagik,Rarang dan Kopang. Pertempuran pun
berkecamuk di sebelah barat Pringgarata, di desa Sintung. Di desa
Sintung tersebutPewanga Anak Agung dan
pengiringnya diserang sampai kocar-kacir. Tetapi Anak Agung dapat meloloskan
diri., Sebuah pecanangan direbut oleh pasukan Kopang yang dipimpin
olehHaji Abas, lalu dibawa ke Kopang sebagai bukti.
2.Penyerangan pasukan
Bali di Praya ditangani oleh pasukan Sakradi bawah pimpinan Tuan Guru Haji Ali.
Setelah berhasil merebutPuyung, tepatnya di desa Peku Keling dekat
Kediri, Tuan GuruHaji Ali terluka. Beliau
lalu dibawa kembali ke Sakra. Anak Agung berhasil meloloskan diri ke
Narmada. Semua orang Bali ditugaskan oleh Anak Agung menjadi pengamat dan
pengawas di setiap desa. Semua orang dibunuh, kecuali beberapa
penduduk desa yang karena hubungan baik dibiarkan tetap hidup, namun
haru~,meninggalkan desa itu.Pihak Bali di Lombok kemudian mendatangkan
sebanyak 1.200 orang dibawah
pimpinan Gusti Jelantik, putra dari RajaKarangasem Bali. Pasukan inilah yang
balik menyerang dengar.Menguasai desa demi desa hingga jauh masuk ke Timur
Juring,kecuali Praya yang sulit dijebol. Serangan juga diarahkari sampai keMujur
dengan sasaran akhir Sakra. Sedangkan di sebelah utara, prajurit Mataram memporak-porandakan Mantang, Kopang,
Rarang,Suradadi hingga ke Kotaraja dengan sasaran akhir Masbagik
danPringgabaya. Akibat serangan pasukan Bali ini, seorang pahlawanSasak
yang bernama Mamiq Mustiasih, adik dari Mamiq Mustiajigugur. Setelah itu pertempuran agak mereda, namun
masing-masing pihak tetap dalam keadaan waspada.Dengan luasnya wilayah
yang terlibat sehingga peperanganini disebut Perang Lombok Pada masa ini
penderitaan panjangdialami oleh masyarakat Sasak. Sawah ladang terbengkalai.
sehinggaterjadi kekurangan bahan makanan dan kelaparan pun terjadidimana-mana.
D.MEMINTA
BANTUAN
Dalam
pertemuan pemuka-pemuka Sasak di Kopang tanggal9 Desember 1891 M (bulan ketujuh
Jumadil Awal 1
309 H) jugamemutuskan
untuk minta bantuan persenjataan ke Belanda yang adadi Bali, karena terbukti
bahwa pihak Mataram melakukan kontak dengar Inggris di Singapura untuk
pembelian senjata dalam melawanorang-orang Sasak. Adapun sura tersebut
ditandatangani padatanggal 9 Desember 1891 M oleh ketujuh pemuka Sasak yaitu DjeroMudtiadji, dari
Kopang, Guru Bangkol dari Praya, Mamiq Noersasihdari Sakra, Mamic Ginawang dari
Batukliang, Raden Ratmawa dariRarang, Mamiq
Wiranom dari Pringgabaya dan Raden MalayaKoesoema dari Masbagik Surat tersebut
semakin memperkuat alasan Belanda untuk ikut campur menyelesaikar
permasalahan di Lombok. Akan tetapi pihak Belanda di bawah pimpinan GGMC.
Pijnacker Hordijk tidak dapat berbuat apa-apa. Hal itu disebabkan oleh
beberapa hal:
1.Padahal perjanjian 7
Juni 1843M menyatakan bahwa
"pulauSelaparang adalah milik dan kepunyaan Gubernemen Belanda".
2Sibuk menghadapi perang
Aceh dan takut kepada Inggris.Sementara pelanggaran-pelanggaran pihak Mataramdibiarkan
seperti:1.Tahun 1891 M Mataram mengirim bantuan ke Bali
untuk membantu Karangasem melawan Klungkung tanpa pemberitahuan
Gubernur Jenderal.2Pemberontakan2Agustus
1891 M tidak dilaporkan olehMataram kepada
Belanda.3. Februari 1892M,
kontrolir Liefrinck bermaksud datang keMataram,
tetapi ditolak oleh raja.4.Anjuran
Belanda supaya Mataram tidak mengimpor senjatadengan menggunakan kapal laut
tidak dihiraukan.5.Mei 1982M
residen Bali dan Lombok datang ke Lombok meminta
keterangan tentang pengaduan orang Sasak ditolak olehraja. .6.Raja
Mataram berusaha agar Inggris turut campur ke dalammasalah kontrak tahun 1843M.
Kemudian kembali lagi Belandaikut campur tahun 1893M yang diwakili oleh
Hordijk untuk mendamaikan rakyat Sasak dengan Mataram. Tetapi ditolak olehMataram. Kali ini Raad van Indie marah dan
menempuh jalankekerasan.Kontrolir Liefrinck kemudian mengambil inisiatif
denganmendarat lewat Labuhan Haji (sebuah
pantai di sebelah selatanLombok Timur). kemudian melaporkan bahwa:1.Di Lombok rakyat Sasak terancam kelaparan.2Aktivitas
penyerangan dari rakyat Sasak sudah berkurang danhanya bertahan di pos masing-masing. 3Pos-pos rakyat di Praya setiap hari mendapat serangan dariMataram
sementara rakyat kelaparan.4.Pemimpin-pemimpin
dan rakyat Sasak telah bertekad tidak akanmenyerah terhadap Mataram.5.Di
pihak A.A. Made bertekad sehabis perang akan membunuhsemua pemimpin Sasak terkemuka dengan keluarganya serta parahaji agar
tidak ada yang menganjurkan pemberontakan.6.Menurut Liefrinck rencana A.A. Made pasti akan dilaksanakan,terbukti
dengan pemanggilan dua orang pemuka Sasak dibunuholeh A.A. Made.
E.TUNTUTAN
BELANDA
Mengetahui laporan tersebut, Gubernur
Jenderal memutuskanuntuk
ikut campur yang tidak dapat ditunda lagi. Pada tanggal22 Mei 1894
M, Gubernur Jenderal mengirim surat kepada menterikoloni Bergsma bahwa Belanda
akan campur tangan untuk memperbaiki nasib rakyat Sasak. Akan tetapi
sebelum menggunakankekerasan Gubernur Jenderal Van Der Wijck memerintahkan
residenBali dan Lombok untuk menuntut Mataram sebagai berikut:1.Raja Mataram minta maaf dan menyatakan
penyesalannya atas perbuatan raja yang tidak senonoh kepada Gubernur
Jenderal.2Raja Mataram akan menuruti
perintah Gubernur Jenderal dengantepat 3Penerimaan campur tangan dalam
keadaan yang rumit diLombok.Berdasarkan
laporan dari J.H. Liefrinck, Gubernur Jenderal diBetawi memerintahkan residen
di Singaraj a untuk datang sendiri keMataram membawa surat tuntutan (ultimatum)
yangkeberangkatannya terjadi pada tanggal 27 Mei 1894 M. Upaya perundingan yang diprakarsai oleh Belanda
untuk mempertemukanorang Sasak dengan Mataram Berakhir buntu. Orang-orang
Sasak meminta orang-orang Bali dipulangkan ke negerinya.
Kemudian pada tanggal 9 Juni 1894
M residen menyerahkan tuntutan yang bunyinya:
1.Permintaan maaf yang
sebesar-besarnya atas sikap yang kurang pantas yang selalu diambil
terhadap Gubernemen dan petugas- petugasnya.
2.Jaminan
terhormat, agar pemerintah kerajaan (Vorsten Bestuur)selalu ditaati pihak
Mataram. Pihak Mataram harus mengikutisegala "perintah dari
Gubernur Jenderal sebagai pelaksana dari pemerintah atas seluruh Hindia
Belanda, di mana Lombok termasuk
bagian dari kekuasaannya.
3.Anak
Agung Made diminta untuk bertanggungjawab dan bersedia untuk diasingkan ke
pulau lain.
4.Menggunakan perantara residen
untuk mengakhiri kekacauan diLombok dan
berjanji akan tunduk dibawah peraturan yangdikehendaki oleh residen, demi
kepentingan tugas.
5.Peletakan
jabatan raja yang sudah tua digantikan oleh penggantinya yang sah.
6.Kesediaan
untuk melaksanakan penandatanganan kontrak politik yang baru, sesuai
dengan kehendak Gubernur Jenderal.
7.Pembayaran
semua ongkos ekspedisi.Tuntutan-tuntutan tersebut di atas harus dijawab oleh
rajadalam waktu
3hari.
Pada tanggal 11 Juni 1894 M, raja
meminta penundaan jawaban dalam waktu yang tidak terbatas. Permintan
iniditolak pihak Belanda, karena pada tanggal 13Juni 1894 M, residen berangkat meninggalkan Lombok dan kembali
ke Singaraja dengantidak membawa hasil apapun. Belanda kemudian
mengirimkan pasukan untuk memerangi kerajaan Mataram di Lombok. Dalam bulan
agustus 1894 M, Belanda mengirimkan kapal
perang-dengan pasukan bersenjata lengkap di bawah pimpinan Jenderal Van
Ham, para perwira kebanyakan terdiri dari orang-orang Belanda,sedangkan
serdadunya terdiri dari orang Jawa, Ambon dan Manado.
F.TERBUNUHNYA
ANAK AGUNG MADE
Dalam keadaan siap gempur tersebut,
pasukan Belandaditurunkan
dari kapal ke pantai sebelah utara Ampenan, di sekitar Pondok Prasi. Sedangkan para pemimpinnya
menghadap raja dengan permintaan supaya.pihak kerajaan takluk dan
menandatangani surat penyerakan. Melihat kekuatan pihak Belanda yang tidak
mungkinterkalahkan, maka raja terpaksa menyetujui untuk berdamai, dengansyarat
diantaranya bahwa pihak Belanda masih mengakui kedaulatankerajaan Mataram atas
Pulau Lombok. Kerajaan Mataramdibebankan ganti rugi sebesar 1 juta Gulden,
sedangkan penyerahanAnak Agung Made Karang Asem tidak terlaksana karena
ketikaterjadi pergolakan politik itu ia meninggal dunia.Berita tentang
kematian Anak Agung Made sendirimengandung teka-teki sampai kini. Di masyarakat
beredar beberapaspekulasi tentang kejadian
yang menyebabkan tewasnya anak rajayang saat itu menjadi incaran Belanda
tersebut. Berikut akandiuraikan secara garis besar beberapa versi tersebut :
1. Anak Agung Made telah melakukan Gamia Gamana
(melakukanhubungan badan dengan salah satu anggota keluarganya), makamenurut
hukum kerajaan mereka harus dihukum mati, meskipun pelakunya anggota
keluarga raja.
2.Menurut Belanda
dalam buku "Lombok Expeditie" tulisan W.Cool tahun 1896 M, bahwa Anak Agung Made tewas karenaterbunuh
dengan keris.
3.Anak
Agung Made Karangasem, tidak rela diserahkan keBelanda, karena ia adalah
seorang kasta ksatria, maka lebih baik mati. la diduga bunuh diri.Dengan
demikian terjadilah perdamaian itu, maka kedua belah pihak bersepakat
untuk mengadakan upacara peringatan yang juga dihadiri oleh pemuka-pemuka
Sasak yang dilangsungkan padatangga126 Agustus 1894 M. Pasukan Belanda yang diturunkan darikapal membuat perkemahan di
sebelah barat Karang Jangkong dansebagian menduduki posisi di tanah lapang di
muka Pura Meru yang berhadapan dengan Puri Ukir Kawi di Cakranegara.
G.SEBAB
KEKALAHAN MATARAM
1.Mulai tumbuh kesadaran di kalangan
orang Sasak akan pentingnya makna
persatuan.
2.Sejak terjadi peperangan antara
Mataram-Sasak, kerajaanMataram tidak pemah
mendapat bantuan secara tulus dari para pendukungnya.
3.Pada
akhir pemerintahan raja tua, A.A. Gde Ngurah Karangasemtidak mampu
mengendalikan salah seorang anaknya, A.A. Made,yang terlalu memburu harta.
Sedangkan putra mahkota, A.A.Ketut Karangasem, tidak berdaya.
4.A.A.
Made dan A.A. Ketut Karangasem merasa malu. Kenyataan bahwa ketika perang
di Praya selama tiga bulan melawan tujuhorang saja mereka tidak mampu menang,
padahal pihak Matarammenggunakan berbagai persenjataan modem, hal itu
menurunkanmoral pihak Mataram.
5.Orang-orang
Sasak yang membantu Bali tergetar hatinya uanruntuh moralnya ketika mendengar
kumandang jihad fisabilillah.Akibatnya banyak orang Sasak yang berbalik haluan
danmembangun Sasak bersatu.
6.Orang
Sasak keberatan dikirim berperang melawan KlungkungBali.
7.Dalam
beberapa peperangan yang mendatangkan malapetaka, pihak Mataram selalu
meminta bantuan dari Bali. Di sisi lain, diBali sendiri terjadi perang antar
kerajaan.
8.
Jasa jasa baik Belanda untuk menawarkan perdamaian ditolak oleh Mataram.